Hariyanto menyatakan korban terlihat sangat ketakutan. Dia berharap para WNI yang menjadi korban TPPO di Myanmar bisa segera ditolong.
"Pihak Kemlu juga belum bisa menjangkau keberadaan korban ke tempat yang sudah kami lihat dan sekarang udah nggak bisa lihat lagi," ucapnya.
Dia mengatakan keluarga korban masih dapat melihat lokasi yang dikirimkan korban melalui aplikasi penunjuk arah sekitar sebulan lalu. Kini, lokasi itu tak bisa lagi diakses.
"Satu bulan yang lalu kita bisa melihat shareloc, masih bisa kita lihat. Sekarang udah nggak (bisa) lagi," ujarnya.