Penggunaan VAR sendiri sudah dilakukan pada 19 Februari 2023 saat laga SPL Community Shield antara Albirex Niigata FC melawan Hougang United FC.
BACA JUGA:Kebakaran Pabrik Cat Penjaringan, Petugas Terkendala Akses Air dan Tinner yang Terbakar
Malaysia
Malaysia juga sudah lama merencanakan upaya penggunaan VAR tersebut seperti halnya Vietnam.
Namun penerapan VAR tampaknya belum bisa diimplementasikan di liga mereka, Liga Super Malaysia musim depan. VAR nantinya akan diterapkan di dua kompetisi Negeri Jiran tersebut yakni Piala FA dan Piala Malaysia.
"Untuk saat ini, kami hanya membahas apakah akan memiliki VAR pada 2023 untuk Piala FA dan Piala Malaysia, belum untuk kompetisi liga," jelas Wakil presiden Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), Datuk Mohd Yusoff Mahadi.
BACA JUGA: Bertahap, Layanan Kantor Cabang dan ATM BSI Kembali Pulih
Vietnam
Sementara itu, rencana Vietnam menerapkan VAR di liga mereka, V-League, telah muncul sejak akhir musim 2019 lalu. Namun hal itu belum terjadi dan akan direncanakan kembali untuk musim 2023-2024 seperti halnya wancana PSSI menggunakan VAR saat pertengahan musim liga 1 2023/2024.
Penggunaan VAR memang bukan perkara mudah, selain fasilitas dan infrastruktur yang harus memenuhi standar, biaya yang dibutuhkan juga tidak sedikit.
BACA JUGA:Penembakan Brutal di Mal Texas, 9 Orang Tewas, 7 Orang Terluka
Pengadaan VAR sendiri ditaksir mencapai Rp 80 hingga 90 miliar untuk satu lapangan.
Bahwa biaya yang dibutuhkan dalam satu kali pertandingan menggunakan VAR adalah Rp 200 juta.
Biaya ini sesuai dengan laporan Yorkshire Post dari studi kasus di Liga Inggris pada 2021, satu pertandingan yang menggunakan VAR akan menghabiskan biaya 9.251 poundsterling atau setara Rp 175 juta.
Maka angka Rp 80 hingga 90 miliar yang disebutkan menjadi wajar untuk menggunakan VAR dalam satu musim Liga 1.
BACA JUGA:Erick Thohir Bocorkan Jadwal Penggunaan Sistem VAR di Liga 1 Musim 2023-2024