Sejak kecil, anak laki-laki dididik untuk tumbuh menjadi anak yang mandiri, sedangkan perempuan tidak. Kebanyakan, anak perempuan mendapat pola asuh yang lebih lembut.
Selain itu, perempuan tidak dituntut untuk mengkhawatirkan permasalahan besar, seperti masalah pekerjaan atau pendidikan.
Perempuan tidak masalah apabila nantinya menjadi homemaker atau tidak menuntut pendidikan yang lebih tinggi.
Cara Mengatasi Gejala Cinderella Complex
Jika melihat teman, adik, saudara atau merasa diri sendiri mengalami gejala Cinderella Complex, maka yang pertama dilakukan jangan panik.
Mengutip Halodoc.com, Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi Cinderella Complex;
1. Membangun semangat untuk terkoneksi dengan orang lain
Seperti halnya kisah Cinderella, wanita diminta untuk menunggu sampai datang seorang pria yang akan membebaskan dirinya dari semua masalah.
Senada dengan hal ini wanita diminta untuk menjadi pasif dan tidak terlalu menonjolkan diri.
Padahal seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kebahagiaan itu terletak di tangan masing-masing. Jangan menutup diri dan selalu menunggu, selalu buka kesempatan untuk terkoneksi dengan orang lain. Tidak ada salahnya menjemput bola.
2. Kemampuan dan motivasi untuk mengambil tindakan dalam hubungan serta situasi lainnya
Wanita pasif adalah salah satu jargon dari Cinderella Complex.
Seperti dalam ceritanya, Cinderella menunggu pangeran untuk mengambil tindakan. Jika ingin membebaskan diri dari sindrom ini, wanita harus berani termotivasi dan bertindak dalam segala situasi—tidak hanya dalam sebuah hubungan.
Pada akhirnya, diri sendirilah yang tahu mana yang terbaik untuk dirinya.
3. Meningkatkan pengetahuan tentang pengenalan diri sendiri dan orang lain
Mengedukasi diri adalah upaya untuk menjadi mandiri dan berdikari terlepas dari “sokongan” lawan jenis. Perbanyak pengetahuan tentang apa yang baik untuk dirimu dan orang seperti apa yang kira-kira sesuai dengan kepribadianmu.