Listyo mengatakan, ujian praktik pembuatan SIM harusnya fokus pada nilai-nilai yang ingin dicari dari pengemudi. Paling penting, pengemudi menghargai keselamatan para pengguna jalan.
Selain itu, kata Listyo, ujian praktik pembuatan SIM juga mestinya mengutamakan keterampilan pengemudi dalam berkendara.
“Jangan terkesan bahwa pembuatan ujiannya, khususnya praktik ini hanya untuk mempersulit dan ujung-ujungnya di bawah meja, enggak tes malah lulus, ini harus dihilangkan,” pesan Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) itu.