JAKARTA, DISWAY.ID – Kembali para pengunjuk rasa membakar Al Quran di luar masjid Stockholm pada Rabu 29 Juni 2023.
Al Quran dibakar di Swedia saat Idul Adha ini langsung mendapatkan kecaman keras dari Turki dan mengatakan bahwa kejadian ini sangat menyakitkan.
Pembakaran Al Quran ini terjadi saat aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sekitar 200 orang, di mana mereka merobek dan membakar Al Quran.
Dalam protesnya Turki langsung mempertanyakan keseriusan dari Swedia untuk ikut bergabung kedalam NATO.
BACA JUGA:Warga Dukuh Pinang Tangerang Antusias Sambut Salat Idul Adha 2023
BACA JUGA:Tawaran Sheikh Jassim Mandek, Keluarga Glazer Malah Cari Investor Baru untuk Manchester United
Turki mengungkapkan akan menunda proses bergabungnya Swedia ke dalam NATO dan menuduh Swedia menyembunyikan orang-orang yang dianggapnya teroris dan menuntut ekstradisi mereka.
Hakan Fidan selaku Menteri Luar Negeri Turki mengutuk tindakan tersebut dan mengatakn bahwa pihaknya tidak dapat diterima untuk mengizinkan protes anti-Islam atas nama kebebasan berekspresi.
Peristiwa ini juga mendapatkan kecaman dari pihak Amerika meskipun masih memberikan jalan agar Swedia dapat secepatnya bergabung dengan NATO.
“Pembakaran teks-teks agama tidak sopan dan menyakitkan,” kata Vedant Patel.selaku wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika.
BACA JUGA:Gawat! Erik ten Hag Mulai Jengah dengan Petinggi MU di Bursa Transfer Pemain
BACA JUGA:Cek Info Cuaca se-Jabodetabek Terbaru Hari Ini, Kamis 29 Juni 2023
"Apa yang mungkin legal belum tentu sesuai," jelas Vedant.
Meskipun sempat mengecam, namun Vedant meminta agar Turki dan Hongaria untuk segera meratifikasi protokol aksesi NATO Swedia.
"Kami yakin Swedia telah memenuhi komitmennya di bawah nota trilateral,” terang Vedant.