Ia langsung mendapatkan perawatan intensif dari tim medis kami yang berdedikasi, dan seiring berjalannya waktu, Pony mulai bersosialisasi dengan orangutan-orangutan lain.
"Kami tempatkan Pony di Sekolah Hutan untuk mendapatkan bimbingan dan perhatian dari para babysitter kami," tulis BOS Foundation Team.
Setelah dua tahun di Sekolah Hutan, keterampilan Pony terus meningkat, dan dianggap layak untuk naik tingkat ke tahap akhir rehabilitasi di pulau pra-pelepasliaran.
Namun ternyata saat di pulau Bangamat, tim teknisi kami mengamati ia banyak menghabiskan waktu sendirian di tanah, malas mencari pakan alami, dan selalu menunggu teknisi mendistribusikan buah di feeding platform.
Saat itu, kemampuan bersosialisasi dan berkompetisinya rendah.
Daya jelajahnya pun sangat terbatas, kendati ia pernah sekali tampak menyeberangi sungai yang memisahkan pulau-pulau pra-pelepasliaran saat musim kering.
Pada bulan Juli 2010, Pony dikembalikan ke kompleks sosialisasi Nyaru Menteng setelah dinilai gagal bertahan di pulau.
Di kompleks sosialisasi, perkembangan Pony sangat diperhatikan dan ia seringkali dibawa ke Sekolah Hutan untuk belajar lagi keterampilan hidup.
Lambat laun, keterampilan Pony berkembang lebih baik dari sebelumnya, dan ini menumbuhkan harapanbahwa ia bisa dikembalikan ke pulau pra-pelepasliaran.
Pada 29 Juni 2013, Pony kembali dipindahkan ke Pulau Kaja, saat itu berat badannya tercatat 60kg.
Di Pulau Kaja, Pony mulai menunjukkan perilaku layaknya orangutan liar, lebih cekatan, pandai mencari pakan alami, banyak beraktivitas di atas pohon, menjelajah jauh ke sudut-sudut pulau, membangun sarang yang kuat, dan bisa bersosialisasi dengan orangutan lain.
"Ia tampaknya belajar dari orangutan lain saat bersosialisasi dengan mereka, sangat berbeda dengan pengalamannya di Pulau Bangamat."
Sayangnya, kondisi ini hanya berlangsung sekitar tiga bulan. Menurut BOS Foundation kondisi Pony kembali melemah pada September 2013.
"Dari pemeriksaan tim medis, kami menemukan sejumlah luka di tubuhnya, rambutnya sangat kering, dan ciri-ciri malnutrisi kronis. Berat badannya turun 16 kilogram."
Sejak saat itu, kondisi kesehatan Pony terus menurun, dan berbagai penyakit hinggap di tubuhnya.
"Pony bahkan pernah mengalami kaku otot jari kaki dan tangan, sampai harus menerima fisioterapi rutin dari tim medis kami."