Dia mengatakan dalam perselisihan itulah anak anggota DPR RI itu diduga melakukan tindakan kekerasan kepada korban. Akibat tindak kekerasan itu membuat DSA tidak sadarkan diri.
"Saudara RT malah memvideo Mbak DSA yang tergelatak di halaman basemen dan mengatakan dia (terduga pelaku) enggak tahu kenapa tergeletak," ucapnya.
Bukannya ditolong, DSA yang koma justru ditertawakan oleh RT. Peristiwa itu diketahui oleh salah satu petugas. Saat itu, petugas meminta agar perempuan itu segera dimasukan mobil.
"Setelah diingatkan, malah Mbak DSA itu dimasukkan ke bagasi mobil belakang," ujar dia.
RT membawa korban ke salah satu apartemen yang berada di Jalan Puncak Indah Lontar, pada Rabu 4 Oktober, dini hari.
Ketika itu, perempuan tersebut masih tidak sadarkan diri. "Mbak DSA sudah tidak ada napas. Dia (terduga pelaku) memanggil petugas keamanan kemudian dipanggillah pengelola apartemen," katanya.
Mengetahui itu, RT langsung membawa DSA ke Nasional Hospital yang berada tak jauh dari lokasi apartemen. Namun, korban ternyata sudah meninggal dunia sekitar 30 menit sebelumnya.
“Artinya sudah tidak bernyawa dimungkinkan terjadi di klub malam (diskotek). Adanya pembiaran petugas di klub malam," ucapnya.
Mendapat kabar itu, pihak keluarga korban pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Lakasantri. Namun, polisi menyebut meninggalnya DSA disebabkan penyakit lambung.
Akhirnya, Dimas ganti melaporkan kasus dugaan penganiayaan tersebut ke Polrestabes Surabaya sebab dia percaya korban mendapatkan kekerasan dari kekasihnya hingga tewas. “Karena kejanggalan itu kami lapor ke Polrestabes barulah ditindaklanjuti,” tandas Dimas.