BALI, DISWAY - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri Peluncuran Laporan Hasil Dialog Nasional Tentang Air di Indonesia di Bali, Rabu, 11 Oktober 2023. Ada sejumlah rekomendasi dari acara tersebut.
Kegiatan tersebut juga dihadiri Principal Administrator Organisation for Economic Co-operation and Development/Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) Xavier Leflaive. Turut datang Sekretaris Jenderal Asia Water Council/Dewan Air Asia (AWC) Yongdeok Cho.
Asia Water Council merupakan side event dari rangkaian acara 2nd Stakeholder Consultation Meeting (SCM) World Water Forum 2024 di Bali.
Menteri Basuki mengatakan, hasil dari Dialog Nasional tentang Air menunjukkan pentingnya air dalam mendukung pencapaian Visi Indonesia Emas di 2045.
Menurutnya, acara yang bersinergi dengan 2nd Stakeholder Consultation Meeting (SCM) World Water Forum 2024 itu selaras dengan tema umum World Water Forum ke-10, yakni Water for Shared Prosperity.
"Dialog ini dapat menjadi sumber inspirasi bagi seluruh peserta pertemuan. Selain itu juga berkontribusi pada proses regional World Water Forum," kata Menteri Basuki.
Dialog Nasional tentang Air di Indonesia sendiri merupakan hasil kemitraan yang kuat antara Kementerian PUPR, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS), Asia Water Council, dan OECD.
"Keterlibatan yang kuat dengan para pemangku kepentingan dari seluruh Indonesia dan luar negeri menjadikan Dialog Nasional tentang Air sebagai sebuah kesempatan untuk belajar dari berbagai pengalaman di tingkat internasional," katanya.
Basuki berharap hasil dari Dialog Nasional Tentang Air itu bisa memastikan rekomendasi kebijakan sesuai dengan konteks dan mencerminkan kebutuhan Indonesia.
Dialog Nasional tentang Air menghasilkan wawasan yang berguna untuk pengelolaan air berkelanjutan di Indonesia. Termasuk di antaranya rekomendasi mengenai tarif dan biaya air. Hal itu berguna untuk membiayai investasi infrastruktur air dan pengelolaan air.
Selain itu, rekomendasi tersebut merupakanLand Value Capture sebagai sumber pembiayaan air yang inovatif, dan langkah-langkah non-struktural untuk mengatasi permasalahan terkait pengurangan risiko bencana terkait air.
Principal Administrator OECD Xavier Leflaive mengatakan, terdapat tiga rekomendasi langkah non-struktural untuk mengurangi risiko bencana yang berhubungan dengan air.
"Pertama adalah mengkoordinasikan semua institusi yang bertugas mengatasi bencana, kedua mempromosikan perencanaan penggunaan lahan yang berketahanan terhadap bencana, dan ketiga meningkatkan sistem perkiraan banjir," ujar Xavier.
Turut hadir Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ervan Maksum, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Mohammad Zainal Fatah, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, dan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja.(*)