TANGERANG, DISWAY - Gelar untuk Wali Kota Madiun bertambah. Kini, lima gelar akademis melekat pada namanya yang pendek, Maidi.
Ya, Wali Kota Madiun, Maidi baru saja menyandang gelar Doktor Administrasi Publik pertama dari Universitas Terbuka (UT). Ia lulus dengan disertasi berjudul Model Evaluasi Kebijakan Smart City Studi Kasus Kota Madiun.
Maidi menempuh pendidikan S3-nya di UT sejak 2020. Ia menuntaskan ujian sidang terbuka di Gedung Universitas Terbuka Convention Center, Tangerang Selatan, Selasa, 21 November 2023 dengan predikat sangat memuaskan.
"Selama mengikuti pendidikan program doktor di UT sebagai PTNBH, banyak pengalaman dan pengetahuan yang saya dapatkan. Mulai dari proses awal, administrasi, ujian masuk, matrikulasi, perkuliahan, sampai ujian terbuka," ujar Maidi saat memberikan sambutan.
Ujian sidang terbuka Tugas Akhir Program Doktoral (TAPD) Maidi dipimpin Rektor UT Prof. Ojat Darojat, yabg bertindak selaku ketua sidang komisi.
Duduk di kursi protomor adalah Dr. Sofjan Aripin (dari UT sebagai promotor), Prof. Dr. Bambang Supriyono (dari Universitas Brawijaya sebagai co-promotor 1), dan Dr. Akadun (dari LLDikti Wilayah 4 selalu co-promotor 2).
Dalam ujian sidang terbuka, wali kota juga menghadapi Penguji Eksternal 1 Prof. Dr. Yulianto dari Universitas Lampung. Lalu Penguji Eksternal 2 Prof. Daryono dari UT, dan Penguji Eksternal 3 Dr. Bambang Soesatyo yang juga menjabat sebagai ketua MPR RI.
Maidi dalam sambutannya mengucapkan terima kasih pada tim penguji lainnya yang telah membantu dalam penyusunan disertasi. Yakni, Prof. Marsudi Wahyu Kisworo, Dr. Khairul M. Muluk, Prof. Dr. Hanif Nurcholis, dan Dr. Nanik K. Broto.
Selama mengikuti perkuliahan di UT, Maidi menyadari pentingnya penguatan teoritis dan konseptitual di perguruan tinggi dalam pelaksanaan birokrasi agar berjalan dalam norma-norma akademik.
Ia berharap jejak langkahnya untuk terus meraih pendidikan yang lebih tinggi ini bisa diikuti oleh ASN di lingkungan Pemkot Madiun. Bahkan, wali kota akan memberikan bantuan finansial bagi ASN yang ingin melanjutkan pendidikan.
Lebih lanjut, mantan Sekda Kota Madiun itu berharap hasil belajarnya selama enam semester ini bisa menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya. Baik sebagai referensi maupun penyempurnaan penelitian ke depannya.
"Semoga UT sebagai PTNBH dapat terus melakukan penguatan keilmuan dan inovasi mengembangkan modul pembelajaran jarak jauh. Sehingga, UT akan makin diminati masyarakat," imbuhnya.
Sementara itu, Rektor UT Prof. Ojat Darojat mengatakan bahwa gelar doktor bukan sekadar menambahkan dia huruf di depan nama.
"Gelar doktor memiliki tanggung jawab yang melekat agar senantiasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Khususnya, administrasi publik. Serta, melekat pada pekerjaan dan integritas dalam kehidupan sehari-hari," tuturnya.