MLB NU, Vox Populi, dan Alasannya

Senin 01-01-2024,11:00 WIB
Oleh: KH. Imam Jazuli, Lc. MA*

Tidak hanya itu, banyak komentar dari nitizen pada siaran frime time Metro TV yang ditonton 620.345, di mana ada 7,8% komentar yang arahnya meminta Gus Yahya dievaluasi, bahkan meminta MLB, begitu juga polling yang diselenggarakan Padasuka TV terhadap Warga NU, ada 16000 lebih responden dan 87% menghendaki MLB PBNU. Lihat: PadasukaTV

Terlepas dari bagaimana alam pikir warga Nahdliyyin Madura dan Mayoritas nitizen Indonesia sehingga berani mendesak MLB dan membela Kiai Marzuki Mustamar, satu hal yang harus diakui, akar rumput sudah sangat gelisah melihat gaya kepemimpinan Ketua Umum PBNU akhir-akhir ini. Bukan saja terkesan arogan suka membekukan kepengurusan tetapi juga sudah berani melangkah lebih jauh, yaitu menjatuhkan seorang Kiai sepuh dari jabatannya secara tidak hormat.

Jalan Keluar

Suara akar rumput yang mendesak pelaksanaan MLB mau tidak mau memang harus diwujudkan. Tentu saja, NU tidak memiliki sejarah MLB, karena hal itu mirip dengan pemakzulan dalam konteks kepemimpinan negara. Namun, NU juga tidak punya sejarah pemecatan Kiai Sepuh, yang seluruh hidupnya didedikasikan untuk warga NU.

Suara komunitas Majelis Ta'lim Langgher Konah yang berbasis di Madura itu memang pionir, dalam menyuarakan MLB. Dan hari ini aspirasi MLB juga sudah datang dari warga-warga NU secara jika melihat polling Padasuka TV dan Prime Time News Metro TV. Untuk itu, persoalan MLB sudah menjadi bom waktu yang menunggu momentum untuk meledak. 

MLB sendiri memang mendesak untuk dilakukan, bukan saja karena suara akar rumput yang bergemuruh, tetapi upaya reformasi birokrasi dan keorganisasian yang dilakukan oleh Ketua Umum dan jajarannya terlalu banyak mengorbankan nilai-nilai prinsipil, seperti kerendahatian di hadapan Kiai sepuh atau lainnya. Organisasi NU harus dibedakan dari organisasi sekuler lainnya, karena nilai-nilai tradisional harus dilestarikan apapun alasannya. (*)

*) Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

Kategori :