Demikian pula saat simulasi head to head antara Ganjar Mahfud dengan Anies-Muhaimin. Pasangan Ganjar Mahfud Unggul dengan perolehan 59 persen sedangkan Anies Muhaimin 35 persen dalam Pemilu Presiden 2024.
Disisi lain, Pengamat politik Hendri Satrio menekankan bahwa sebuah survei dapat dipercaya selama metodologi yang dilakukan benar. Ia beralasan, survei memotret saat keadaan pengambilan data.
BACA JUGA:Colek Bawaslu, Ganjar Respons Gus Miftah Bagi-bagi Uang
Tidak hanya itu, bahkan dia menilai bahwa potensi 2 putaran semakin kuat lantaran hasil survei menunjukan upaya untuk memperoleh suara 50 persen plus 1 di pemilu 2024 untuk putaran pertama cukup sulit sebagaimana amanat undang-undang.
"Ternyata masyarakat Indonesia punya daya kritis luar biasa terhadap pasangan ini (Prabowo-Gibran) sehingga 40 persen saja nggak masuk," kata Hensat.
Akan tetapi, Hendri menekankan bahwa hasil survei bisa berbeda antara hari ini dan sebelumnya. Oleh karena itu, ia meminta agar hasil survei sebaiknya bisa digunakan sebagai bahan evaluasi untuk pemenangan.
BACA JUGA:Viral Relawan Ganjar-Mahfud Dikeroyok Anggota TNI di Boyolali, Penyebab Karena Hal Sepele
"Ya menurut saya kalau hal ini memang terjadi maka memang di Indonesia luar biasa pergerakan demokrasinya, hanya saja pesan saya buat para calon presiden dan timnya untuk bekerja keras," kata Hendri.
Diketahui, survei ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan random purposive dari kecamatan hingga desa. Dari 25 pertanyaan, 18 diantaranya fokus pada kepuasan publik terhadap pemerintahan dan elektabilitas capres-cawapres.
Adapun Responden survei sendiri, yaitu mereka yang berumur 17 tahun, WNI, menikah dan terdaftar di Daftar Pemilih Tetap. Survei sendiri memiliki nilai margin of error sebesar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan di angka 95 persen.