JAKARTA, DISWAY.ID - Sebuah keajaiban terjadi.
Petugas penyelamat telah menemukan seorang lansia perempuan berusia 90-an masih hidup di bawah reruntuhan lima hari setelah gempa bumi mengejutkan melanda Jepang tengah.
Dia ditemukan di reruntuhan bangunan dua lantai di kota Suzu, beberapa hari setelah gempa berkekuatan 7,5 melanda pantai Laut Jepang pada hari Senin lalu yang meratakan kota-kota di semenanjung Noto yang terpencil.
Lebih dari 120 orang dipastikan tewas, dan 200 orang hilang.
Menurut surat kabar Yomiuri Shimbun, 100 penyelamat dikirim ke Suzu setelah mengetahui bahwa dua wanita terkubur hidup-hidup.
Sumber polisi menyatakan bahwa wanita tersebut responsif tetapi menderita hipotermia.
72 jam pertama operasi penyelamatan dianggap kritis karena setelah itu, peluang menemukan orang dalam keadaan hidup menurun drastis.
Saat ini, Pasukan Bela Diri Jepang menggunakan helikopter untuk operasi penyelamatan dan mengirimkan pasokan ke daerah-daerah terpencil, karena beberapa jalan masih diblokir.
Menurut lembaga penyiaran publik NHK, upaya penyelamatan dapat dipengaruhi oleh cuaca yang diperkirakan terjadi pada hari Minggu di beberapa daerah, dan pihak berwenang memperingatkan bahwa hujan sekecil apa pun dapat memicu lebih banyak tanah longsor.
Cuaca dingin juga diperkirakan akan terjadi pada hari Minggu, yang dapat menyebabkan hujan salju hingga hari Senin di daerah pegunungan di prefektur Ishikawa yang dilanda gempa.
Lebih dari 30.000 orang ditampung di tempat penampungan pemerintah.
Sejauh ini, sekitar 23.200 rumah tangga di Ishikawa tidak mendapat aliran listrik dan lebih dari 66.400 rumah tangga kekurangan air bersih.
BBC melaporkan bahwa Gubernur Ishikawa Hiroshi Hase mengatakan dalam pertemuan manajemen bencana bahwa prefektur tersebut menghadapi "situasi yang sangat parah".
Dia juga memperingatkan bahwa memulihkan air yang mengalir akan memakan waktu lama karena banyak pipa air yang retak.
Beberapa rumah sakit dan fasilitas perawatan lansia dan penyandang cacat juga kehilangan aliran listrik dan air.