Sesuai AP News Workers United, sebuah serikat pekerja yang berbasis di Philadelphia, mengatakan bahwa para pekerja memasang tweet tersebut tanpa izin dari pemimpin serikat pekerja. Postingan tersebut muncul sekitar 40 menit sebelum dihapus.
BACA JUGA:1.600 Tentara Israel Trauma Perang, Gejala yang Ditimbulkan Ngeri-ngeri!
Pada bulan Desember 2023, CEO Starbucks Laxman Narasimhan menerbitkan surat terbuka yang menyerukan perdamaian dan mengutip ‘representasi yang keliru atas pandangannya sebagai penyebab vandalisme terhadap tokonya.
Dalam surat tersebut, Narasimhan menulis:
“ Saya prihatin dengan keadaan dunia yang kita tinggali. Ada konflik di banyak bagian. Hal ini telah memicu kekerasan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, ujaran kebencian dan senjata, serta kebohongan yang semuanya kami kutuk.
" Kota-kota di seluruh dunia termasuk di sini di Amerika Utara mengalami peningkatan protes. Banyak toko kami yang mengalami insiden vandalisme. Kami melihat para pengunjuk rasa dipengaruhi oleh representasi keliru di media sosial tentang apa yang kami perjuangkan. Kami telah bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk memastikan mitra dan pelanggan kami aman. Tidak ada yang lebih penting. Pendirian kami jelas. Kami membela kemanusiaan,”.