JAKARTA, DISWAY.ID - Para peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) terbang ke Nigeria, Afrika, untuk berbagi pengalaman tentang pengobatan terbaru untuk mengobati penyakit glaukoma pada mata.
Penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang bisa menyebabkan kebutaan.
“Alhamdulillah saat ini kami sudah sampai di Kanu-Kaduna Nigeria atas undangan pemerintah Nigeria melalui support AMA Foundation dan Alhamdulillah kemarin saat tiba dijemput oleh Dubes Nigeria untuk Indonesia, wakil Dubes RI untuk Nigeria dan Dirut RS Kaduna Teaching Hospital Prof Tabari,” kata Dekan FKUI Prof Ari Fahrial Syam kepada Disway, Senin 15 Januari 2024.
BACA JUGA:Penelitian Ungkap Gen Z Mengalami 'Kecemasan Menu', Bingung Pilih Mau Makan Apa
Rombongan para peneliti UI terdiri dari:
1. Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB (Dekan FKUI)
2. Dr. dr. Rahyussalim, Sp.OT., K-Spine.(Manajer Riset FKUI-orthopedics spine)
3. Dr. dr. Virna Dwi Oktariana Asrory, Sp.M(K) (Opthamologist-Glaucoma)
4. dr. Radiana Dhewayani Antarianto, M.Biomed., Ph.D (Stem cell scientist)
5. Tri Kurniawati, S.Si. (Manajer lab stem cell).
“Kami akan knowledge sharing dengan mereka tentang pengalaman kita melakukan riset H pylori, stem cell, aplikasi stem cell dan penanganan glaukoma,” ucapnya.
Para peneliti melakukan promosi "Virna Glaucoma Implant" kepada dokter-dokter mata Nigeria.
Kebetulan angka Glaukoma mereka tinggi.
“Selama ini mereka kirim student ke Malaysia sebagai sesama negara commonwealth. Pengembangan Medical Tourism untuk stem Cell buat masyarakat menengah ke atas yang biasa berobat di India dan Eropa untuk bisa berobat di Indonesia khususnya stem cell,” kata Prof Ari.
Dubes RI untuk Nigeria Dr.Usra Hendra Harahap sempat mendampingi tim pada beberapa kegiatan.