Pernyataan ini disambut skeptis oleh Menlu Otoritas Palestina, Riyad al Maliki, yang menginginkan masyarakat internasional untuk menentukan tindakan apa yang harus diambil terhadap kelompok-kelompok yang menghancurkan konsensus dunia tentang solusi dua negara.
Al Maliki juga menyerukan perlunya sanksi terhadap individu-individu yang menghalangi perdamaian.
Indonesia, sebagai salah satu negara anggota OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), juga turut berpartisipasi dalam tindakan walk out saat Watap Israel menyampaikan statement-nya.
Hal ini menunjukkan solidaritas Indonesia dengan Palestina dan ketidaksetujuan kita terhadap kebijakan Israel yang melanggar hak asasi manusia.
Dalam pesan tertulis yang dikemukakan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Lalu Muhamad Iqbal, beliau menjelaskan bahwa Menlu Retno dan para delegasi negara OKI lainnya meninggalkan ruangan saat Watap Israel memberikan pernyataannya. Tindakan ini merupakan sikap yang berani dan menunjukkan komitmen Indonesia dalam menegakan keadilan dan perdamaian di Palestina.
BACA JUGA:Hadir di Aksi Bela Palestina, Senator Sylviana Murni Puji Diplomasi Menlu Retno di PBB
Perjuangan untuk mencapai perdamaian dan mengakhiri konflik di Timur Tengah tidak akan mudah.
Namun, dengan upaya kolaboratif dari semua negara yang peduli, termasuk Dewan Keamanan PBB, harapan untuk mencapai solusi longgar dua negara tetap ada.