Jokowi Bagi-Bagi Cadangan Beras di Bantul: Setelah Juni Dilanjutkan Kalau Anggaran Cukup

Selasa 30-01-2024,16:53 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Joko Widodo kembali membagikan bantuan kepada masyarakat.

Kali ini adalah cadangan beras dengan lokasi persebaran di Bantul. 

Dalam agendanya, Jokowi menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi.

Dengan demikian diharapkan suplai beras menjadi melimpah sehingga harga beras bisa ditekan lagi.

Joko Widodo menyerahkan bantuan pangan cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog Purwomartani.

Dalam sambutannya, Jokowi menyebut alasan pemerintah mengucurkan bantuan pangan tersebut yaitu akibat naiknya harga beras karena gagal panen di hampir semua negara.

“Kenapa bantuan beras ini kita berikan? Karena memang di seluruh dunia, di semua negara itu harga berasnya terkerek naik semuanya, naik. Karena apa? Panennya banyak yang gagal, panennya banyak yang puso,” ujar Jokowi dikutip dari laman Sekretariat Presiden RI.

BACA JUGA:Makin Akrab, Ini Momen Jokowi dan Prabowo Makan Bakso hingga Minum Es Kelapa di Pinggir Jalan

Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan bahwa kegagalan panen tersebut diakibatkan perubahan iklim.

Hal tersebut menyebabkan 22 negara menghentikan kebijakan ekspor berasnya dan lebih memprioritaskan beras untuk kebutuhan di dalam negerinya.

“Oleh sebab itu, kita kesulitan untuk membeli beras di negara-negara lain karena beras mereka dipakai sendiri untuk rakyatnya,” imbuhnya.

Untuk itu, Jokowi selalu menekankan kepada para petani agar meningkatkan produktivitas padi. Dengan demikian diharapkan suplai beras menjadi melimpah sehingga harga beras bisa ditekan lagi.

“Kalau produktivitas padi kita turun seperti tahun kemarin, harga pasti otomatis naik karena suplainya tidak cukup, otomatis harga pasti naik. Itu kejadian di semua negara,” ungkapnya.

Pemerintah sendiri memberikan bantuan pangan berupa beras seberat 10 kilogram per bulan kepada sekitar 22 juta penerima manfaat.

Menurutnya, bantuan tersebut akan diterima hingga bulan Juni 2024 dan bisa diperpanjang jika anggaran negara mencukupi.

Kategori :