"Publik bisa memberi masukan berdasarkan yang mereka alami dan pasti akan merasakan hasilnya. Semakin banyak yang terlibat, pelaksanaan kerja juga akan lebih ringan. Tahun ini diharapkan mulai digagas pelibatan umat secara luas," lanjut Gus Yaqut.
BACA JUGA:Pengajuan Dana Stimulan Masjid dan Musala Resmi Dibuka, Cek Cara dan Syaratnya
Diketahui, Kemenag tengah menggelar Rakernas 2024 dengan mengusung tema "Transformasi Kementerian Agama menuju Indonesia Emas 2045".
Rakernas diikuti 290 peserta yang hadir secara luring di Semarang dan sebanyak 10.024 satuan kerja (satker) yang mengikuti pembukaan secara daring.
Para satuan kerja yang mengikuti Rakernas secara daring meliputi Kepala Kankemenag Kab/Kota, Kepala Balai/Loka Diklat, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT), Kepala Madrasah, serta Kepala Kantor Urusan Agama (KUA).
Di banding tahun sebelumnya, Rakernas 2024 dilakukan secara berbeda.
Ada 15 klaster yang telah disiapkan dan masing-masing harus sorogan, memaparkan rencana program kepada Menag.
Sebanyak 15 klaster itu terdiri atas 11 klaster Eselon I, klaster Biro Kepegawaian, klaster Biro Ortala, klaster Kanwil Kemenag Provinsi, dan klaster pimpinan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN).
BACA JUGA:Kemenag Seleksi Petugas Haji, 26 Februari 2024 Diumumkan Hasilnya
"Pola sorogan kita terapkan agar lebih fokus. Saya ingin semua dapat bekerja memberikan pelayanan terbaik kepada umat beragama," tegas Gus Yaqut.
"Kita akan satu persatu mendiskusikan apa yang akan dilakukan di 2024. Hasilnya dituangkan dalam pakta integritas. Ada reward and punishment ketercapaian pelaksanaan program," sambungnya.
Menag berharap, melalui presentasi secara langsung masing-masing Satker dalam Rakernas ini menjadikan rumusan program menjadi lebih baik dan dapat dilaksanakan.
Gus Yaqut tidak mau Rakernas hanya sekadar menjadi forum pertemuan dan hasilnya tidak bisa jadi pegangan untuk dijalankan.
"Saya ingin kali ini kita betul-betul serius dalam Rakernas. Karena saya ingin agar legacy yang kita tinggalkan di Kementerian Agama ini benar-benar bisa dirasakan oleh publik. Baik dalam hal layanan keagamaan maupun pendidikan keagamaan," tegasnya.
Tahun 2023, banyak prestasi yang telah diraih. Gus Yaqut minta itu dipertahankan dan ditingkatkan. Transformasi digital juga terus dioptimalkan.
"Prestasi yang didapat, jangan membuat kita berhenti kerja keras dan kerja cerdas. Prestasi jadi pemicu kerja lebih baik lagi," tandasnya.