BACA JUGA:Gus Baha Ungkap Kekaguman Pada Sosok Gus Dur: Jangan Ada Satu pun Darah yang Menetes
"Jangan sampai sholat Tarawih itu full karena nantinya bisa dianggap sebagai wajib. Jadi, saya sudah pasti ada bolongnya dua atau tiga malam," tutur Gus Baha.
Sebenarnya pernyataan Gus Baha ini merupakan sunnah Nabi Muhammad SAW.
Saat pertama kali umat Muslim diwajibkan puasa ramadhan, Nabi salat sunnah disambung witir.
Momen itu terjadi di Masjid Nabawi. Para sahabat yang melihat Rasulullah salat, kemudian bermakmum di belakang.
Keesokan harinya ketika waktu salat tarawih tiba, para sahabat tidak menjumpai Nabi di Masjid.
BACA JUGA:Kasus Pencabulan Santriwati Marak di Pesantren, Gus Baha: Itu Bagus, Maksudnya?
Baru keesokan harinya Nabi menjelaskan alasannya. Rasulullah khawatir Allah menjadikan salat tarawih sebuah perkara yang diwajibkan.
Salat Tarawih di Rumah
Gus Baha mengatakan salat tarawih di Masjid perlu tetap diakomodasikan pengurus.
Hal ini untuk mengundang para kaum muslim yang bekerja di luar rumah, kemudian ingin ikut salat tarawih.
"Banyak satpam yang tidak bisa tarawih karena bertugas, banyak orang yang jual bakso tidak bisa sholat Tarawih, ada kenek angkutan umum tidak bisa juga sholat Tarawih," ungkap Gus Baha.
BACA JUGA:Perdebatan, Nabi yang Dikurbankan Sebenarnya Ismail Atau Ishak? Begini Pendapat Gus Baha
"Banyak umat Islam yang ingin sholat Tarawih tapi tidak bisa," tuturnya menambahkan.
Gus Baha mengatakan seorang penceramah harus menjadi teladan. Contoh yang baik.
Jika tidak hadir salat tarawih di Masjid, maka salat tarawih di rumah.