Usianya sudah 100 tahun.
Kuok, kelahiran Johor, dengan kekayaan bersih US$15,7 miliar menurut skor terbaru Bloomberg Billionaire Index kemarin, baru-baru ini mengalihkan operasinya ke timur ke Hong Kong empat dekade lalu, dengan alasan pajak yang lebih rendah.
Ia memiliki delapan anak dan sejumlah kandidat lain yang cocok, di antara keluarga besarnya, seperti keponakannya, Khoon Hong, yang menjalankan kerajaan bisnis kelapa sawit.
Kuok juga menjadi teladan bagi generasi baru pengusaha lokal, otobiografinya sering menduduki peringkat teratas daftar buku terlaris di toko buku di sini.
BACA JUGA:Bernard Arnault Orang Terkaya di Dunia, Kekayaan Pendiri Louis Vuitton Lampaui Elon Musk
Taipan ini dikenal rendah hati dan kecintaannya pada negara kelahirannya, Malaysia, banyak diberitakan.
Dalam wawancara yang jarang dilakukan dengan Singapore Straits Times pada kesempatan ulang tahunnya yang ke-90, dia mengatakan bahwa dia tidak kehilangan rasa sayangnya terhadap Malaysia.
Dia telah mengatakan kepada surat kabar Singapura bahwa rumahnya akan selalu di Malaysia.
“Akar tetaplah akar, hanya saja akar saya yang lain adalah akar orang tua saya – yaitu Tiongkok.
“Saya berakar kembar,” katanya
Tan Sri Robert Kuok, juga menerima penghargaan Asia’s Most Influential 2021
Selama beberapa dekade terakhir, Kuok secara konsisten dipuji sebagai orang terkaya di Malaysia, berkat pendirian dan kendalinya atas Kuok Group, sebuah konglomerat dengan beragam kepentingan yang mencakup wilayah tersebut.
Dikutip dari Tatler Asia, grup Kuok memiliki kehadiran yang luar biasa di berbagai sektor mulai dari perhotelan, pertanian, real estate, hingga pengangkutan dan logistik.
Sumber kekayaan terbesar Kuok berasal dari kepemilikannya di Wilmar International, perusahaan penyulingan minyak sawit publik terbesar di dunia.
Namun, permata mahkota dalam portofolio Kuok Group bisa dibilang adalah Hotel Shangri-La yang terkenal secara global.
BACA JUGA:Profil Hartono Bersaudara, Orang Terkaya Nomor 1 di Indonesia Berharta Rp 744 Triliun