Iran Ultimatum Israel Serang Pakai Senjata yang Belum Pernah Digunakan Sebelumnya, Ancaman Nuklir Kian Nyata

Rabu 17-04-2024,12:08 WIB
Reporter : Marieska Harya Virdhani
Editor : Marieska Harya Virdhani

Berdasarkan perjanjian tahun 2015 dengan negara-negara besar dan Uni Eropa, Iran setuju untuk membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi. Namun, pembatasan tersebut gagal setelah Presiden AS Donald Trump menarik AS dari perjanjian tersebut pada tahun 2018.

Meskipun kesepakatan tahun 2015 secara teknis masih berlaku karena negara-negara Eropa terus mengakuinya, Iran yang semakin berani terus meningkatkan stok bahan bakar uraniumnya.

BACA JUGA:Rusia Akan Kirim Jet Tempur SU-35 Gen 4.5 ke Iran Untuk Hadapi Israel

Natanz, yang terletak di provinsi Isfahan tengah Iran, merupakan lokasi fasilitas pengayaan uranium utama negara tersebut. Iran memiliki pabrik pengayaan lainnya, Fordow, yang terletak jauh di bawah tanah di sebuah pabrik yang dibangun di dalam gunung dekat Gurun Garam Besar.

Meskipun kedua lokasi tersebut dipantau oleh IAEA untuk memastikan adanya upaya rahasia Iran untuk membuat bom nuklir, ada laporan bahwa negara tersebut melarang pengawas memasuki beberapa lokasi. Kamera pengintai di beberapa lokasi penting juga dilaporkan telah dicopot.

Pada tahun 2023, pengawas nuklir global memperingatkan bahwa Iran sudah memiliki cukup bahan untuk membuat tiga bom nuklir.

Berdasarkan skenario saat ini, Iran memiliki kemampuan membuat perangkat nuklir mentah hanya dalam waktu enam bulan. 

 

Kategori :