Menurut US Department of Energy, penggunaan bioetanol ini dapat meningkatkan penghematan bahan bakar.
Apalagi, bahan bakar tersebut mempunyai angka oktan yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan BBM biasa.
BACA JUGA:Harga BBM Bioetanol Dibocorkan Dirut Pertamina: Sama Seperti RON 95
BACA JUGA:Ini BBM yang Dijual SPBU Pertamina Beserta Harga Terbarunya, Ada Bioetanol Pengganti Pertalite
Diketahui, bioetanol memiliki kadar 90-94 persen yang disebut dengan bioetanol tingkat industri.
Sedangkan, jika memiliki kadar 94-99,5 persen disebut dengan bioetanol tingkat netral yang biasa dipakai untuk campuran minuman keras.
Lalu, juga ada bioetanol tingkat bahan bakar yang mempunyai kadar cukup tinggi minimal 99,5 persen.
Benarkah Bioetanol Lebih Mudah Terbakar?
Pengguna bioetanol sebagai bahan bakar pada kenyataannya memiliki sifat mudah menguap dan mudah terbakar.
Selain itu, bioetanol dapat mengurangi emisi gas buang sebab pembakarannya lebih sempurna.
Kareteristik ini membuat bietanol menjadi bahan bakar efisien yang dapat digunakan dalam mesin pembakaran seperti mobil.
BACA JUGA:Dua Provinsi yang Bakalan Rasakan Bioetanol Pertama Minggu Depan Diungkap Pertamina Patra Niaga
Bioetanol juga mampu menghasilkan tenaga dengan baik hingga memberikan performa memadai dalam mesin pembakaran internal.
Sama dengan bioetanol, pertalite juga mudah terbakar lantaran menggunakan bahan bakar bensin atau gasoline
Gasoline sendiri adalah campuran hidrokarbon cair yang mudah menguap dan mudah terbakar.
Bensin atau gasoline ini berasal dari fraksi minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin pembakaran internal.