JAKARTA, DISWAY.ID – Amalan dan doa serta puasa Arafah penting untuk disimak.
Pengasuh Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qur'an (LP3iA) KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) memiliki amalan khusus ketika hari Arafah.
Dikutip dari laman resmi NU Online, amalam Gus Baha tersebut berupa membaca Al-Qur'an dan belajar.
"Saya itu setiap Arafah ada kebiasaan, kamu ikut boleh, tidak ikut juga boleh. Setelah zuhur saya itikaf di pondok dan kadang di pemakaman bapak. Itikaf dengan baca Al-Qur'an. Tidak doa aneh-aneh. Kadang ya belajar," jelasnya seperti dikutip dari Santri Gayeng.
Gus Baha menjelaskan bahwa amalan tersebut juga dilakukan oleh banyak waliyullah, yaitu melakukan doa dan amalan khusus waktu arafah. Karena hal tersebut kebiasaan orang saleh, maka layak dilakukan.
BACA JUGA:Gus Baha Bahas Hukum Merokok Dalam Islam: Sudah Mbah untuk Jenengan Halal!
"Saya pernah baca kitab, waliyullah itu tidak ikut haji, tapi memperingati hari Arafah. Waktu saat itu (Arafah) sangat luar biasa. Meskipun ada sebagian yang bilang ini bidah," imbuhnya.
Gus Baha menjelaskan pada hari arafah pernah doa dua kali.
Karena Idul Adha antara Arab Saudi dan Indonesia berbeda. Gus Baha melakukan tradisi doa di hari Arafah sejak sebelum haji, saat haji, dan hingga setelah haji.
BACA JUGA:Hukum Musik Haram Menurut Gus Baha-Ustaz Khalid Basalamah, Ustaz Adi Hidayat Siap Beri Jawaban!
"Saya doa di arafah dua hari. Sebab saya khawatir malaikat pakai (ukuran) matlak Arab Saudi atau Indonesia. Saya sampai saat ini sering membaca doa Arafah. Belum pernah saya tidak baca doa Arafah," katanya.
Tak hanya itu, Gus Baha juga pernah melakukan doa di dua waktu, waktu wukuf di arafah setelah dzuhur.
Saat dibawa ke waktu Indonesia, jika di sana mulai jam setengah satu atau setelah dzuhur berarti di Indonesia sekitar pukul setengah lima.