Gus Baha Sebut Idul Adha Ikut Arab Sangat Keliru: Hisabnya Beda Hasil

Selasa 28-05-2024,09:35 WIB
Reporter : Risto Risanto
Editor : Risto Risanto

Setiap manusia memang ditakdirkan oleh Allah untuk memiliki perbedaan, dan hukum-hukum Allah diciptakan dengan berdasarkan keunikan masing-masing.

Jika perbedaan matlak terjadi, tidak dapat disamakan begitu saja, namun harus diterima dengan lapang dada.

Gus Baha menegaskan bahwa penting untuk tidak hanya ikut-ikutan dengan kebiasaan di Arab Saudi tanpa mempertimbangkan perhitungan hisab yang sesuai.

Sebagai contoh, perbedaan waktu shalat lima waktu antara Indonesia dan Arab Saudi sudah mencerminkan perbedaan yang signifikan.

BACA JUGA:

PENJELASAN GUS BAHA SOAL PERBEDAAN MATLAK


Amalan doa dan puasa Arafah menurut Gus Baha-@ngajionline_gusbaha-Instagram

Sementara Indonesia sudah memasuki malam, Arab Saudi masih dalam siang hari sedangkan ketika Indonesia menjelang subuh, di Arab Saudi masih dalam tidur nyenyak.

"Jika matlaknya berbeda, itu tidak bisa disamakan. Cuma saya menerima perbedaan. Hanya saja jangan beralasan ikut Arab Saudi. Namun, berdasarkan hisabnya beda hasil. Karena jika terpaut satu atau dua hari masih sah menurut Imam Nawawi," pungkas Gus Baha.

Gus Baha juga menyoroti kebutuhan untuk melihat secara objektif perhitungan hisab dalam menentukan waktu pelaksanaan hari raya Idul Adha.

"Tidak bisa hanya karena Arab Saudi itu sentral (pusat) terus ikut sana bab Idul Adha. Kalau ikut sana, maka shalat subuh di Indonesia jam sembilan atau sepuluh pagi. Sementara ketika di Indonesia salat subuh pukul 5, di Arab Saudi orang masih tidur," terang Gus Baha.

Meskipun terkadang hilal sulit terlihat karena kondisi cuaca yang buruk, namun dengan melakukan proses hisab dengan tepat, kita tetap dapat menentukan hari yang tepat untuk merayakan Idul Adha.

Kategori :