"Kami masih mendalami motifnya, yang penting ini adalah konflik rumah tangga dan kebetulan anggota Polri keduanya," tutur Daniel.
Selain itu pihak kepolisian juga masih akan melakukan pendalaman terakit kronologi kejadian.
Hanya saja dugaan sementara semuanya dipicu dari adanya sebuah konflik rumah tangga antara RDW dengan FN.
"Untuk kronologi awal masih kita lakukan pemeriksaan. Yang penting (untuk diketahui), ini adalah konflik dalam keluarga dan kebetulan adalah keduanya anggota Polri," imbuh Daniel.
BACA JUGA:RS Gatoel Mojokerto Terbakar, 4 Orang Sesak Napas, Ini Langkah Kemenkes
DUGAAN KRONOLGI SEMENTARA KASUS RDW DAN FN
Jadi kabarnya semua bermula dari Briptu FN memeriksa isi saldo ATM yang dimiliki RDW.
Saat dicek, FN kabarnya bingung kok gaji ke-13 sang suami yang harusnya senilai Rp 2,8 juta hanya tersisa Rp 800 ribu.
Kemudian FN meminta RDW segera pulang untuk menjelaskan hal tersebut kepadanya secara langsung.
Akan tetapi ternyata FN saat di jalan pulang mengisi bensin di dalam sebuah botol air mineral. Ia pun menaruh botol berisi bensin itu di atas lemari teras rumahnya.
Bahkan lebih mengerikannya lagi, FN memberikan ancaman terhadap RDW berupa kiriman foto bensin.
"Iya dia (FN) memfotonya (botol bensin itu), setelah itu dikirimkan ke WA korban agar segera pulang," ungkap Daniel S Marunduri pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Demi memuluskan aksi kejinya, FN meminta ART di rumahnya membawa ketiga anaknya untuk bisa main di luar.
FN yang melihat RDW sudah pulang ke rumah langsung mengajak sang suami masuk ke dalam rumah, pintu dikunci pada pukul 10.30 WIB.