JAKARTA, DISWAY.ID -- Badan Musyawarah (Bamus) Betawi menginginkan sosok pemimpin Jakarta yang akan datang memiliki rekam jejak yang baik dan mengenal lebih dekat dengan Jakarta.
Hal itu dipaparkan dalam Rapat Pimpinan Bamus Suku Betawi 1982 dengan tema Menuju Sukses DKJ dan Pilkada 2024, Minggu 9 Juni 2024 kemarin.
"Ya tentunya yang mempunyai track record atau rekam jejak baik untuk memimpin Jakarta," ujar Ketua Umum Bamus Riano P Ahmad kepada awak media Senin, 10 Juni 2024.
Riano Ahmad mengatakan, untuk pemimpin Jakarta yang akan datang kriterianya bukan hanya soal elektabilitas dan popularitas. Tetapi, minimal juga memiliki pengalaman dan mengerti soal Jakarta.
Lebih lanjut, Riano menuturkan, bahwa pihaknya juga tidak melarang dan mengharuskan sosok betawi asli untuk memimpin kota Jakarta.
"Kami tidak melarang, secara UU kan tidak boleh atau istilahnya diskriminasi," tuturnya.
BACA JUGA:Partai Demokrat Godok Nama Calon Wakil Gubernur Jakarta: Masih Proses
"Boleh semua warga negara, suku bangsa, artinya boleh semua ras yg ada memimpin Jakarta. Begitu juga sebaliknya di daerah lain juga tidak hanya suku atau etnis yg ada di wilayah tersebut," sambungnya.
Kendati demikian Riano Berharap, muncul sosok atau kandidat pemimpin Jakarta yang berasal dari Putra/Putri daerah setempat (Betawi).
Namun, kata Riano, pihaknya juga harus melihat secara global. Artinya, putra/putri yang mempunyai bakat, kemampuan, dan skill yang mumpuni.
"Kami kan juga pernah punya pemimpin Betawi, pernah juga bukan Betawi, yang penting bagaimana calon gubernur atau calon kepala daerah ini mengerti tentang Jakarta, mengerti tentang Betawi dengan segala kompleksitas yang ada," jelasnya.
BACA JUGA:Asal Usul Jalan Rawa Belong Jakarta Barat, Dikenal sebagai Sarang Jagoan Betawi yang Penuh Bunga
Meski begitu, bamus betawi yang merupakan lembaga adat ormas kebetawian bersikap independen.