JAKARTA, DISWAY.ID - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Net Zero Emission pada 2060, pemerintah terus melakukan inovasi, khususnya pada bahan bakar.
Salah satunya ialah dengan mencampur bioetanol pada BBM hingga menjadi BBM ramah lingkungan.
BACA JUGA:Pastikan Pasokan BBM Aman, Dirut Pertamina Patra Niaga Turun Langsung Cek Kondisi Pipa Tuban
BACA JUGA:Perusahaan Bioetanol di Brazil Diakusisi Pertamina, Luhut: Perkuat Ketahanan Energi
Namun, transisi penggunaan BBM pertalite ke bahan bakar campuran bioetanol saat ini belum bisa 100 persen diterapkan.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan targetkan BBM campuran bioetanol baru bisa menggantikan BBM pertalite tiga tahun mendatang.
Saat ini, Pertamina sebagai operator penyalur BBM disebut tengah proses mengakuisisi perusahaan yang memproduksi gula untuk dijadikan bioetanol di Brazil.
BACA JUGA:SPBU Cibeber Cilegon Kebakaran, Pertamina Ungkap Kronologinya
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Jokowi Instruksikan Pertamina dan Bulog Akuisisi Perusahaan Asing
Sebagai informasi, bioetanol merupakan bahan bakar terbarukan yang dihasilkan melalui proses fermentasi bahan organik, terutama tanaman dengan kandungan karbohidrat tinggi, seperti jagung, tebu dan gandum.
VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Santoso mengungkapkan bahwasanya saat ini hal tersebut masih dalam tahap kajian secara komprehensif untuk mendapatkan hasil terbaik.
"Pertamina menjalankan amanah pemerintah dalam hal menjaga ketahanan energi nasional, khususnya di era transisi energi untuk mencari sumber energi baru terbarukan," tandas Fadjar saat dihubungi Disway Selasa 11 Juni 2024.
BACA JUGA:Simon Aloysius, Petinggi Gerindra Gantikan Ahok jadi Komisaris Utama Pertamina
BACA JUGA:Pertamina Ungkap Penyebab Gudang LPG Terbakar di Denpasar
Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan targetkan BBM campuran bioetanol disebut-sebut baru bisa mengantikan pertalite tiga tahun mendatang.