"Iya betul pak berbeda pendapat, pandangan boleh dan sah sah aja, tp pak towel ini kadang' mengada ada, yah maksudnya kalau bagus ya di apresiasi jelek yg di kritik,kalau pak toel ini ndan kayanya apa aja yg di lakuin sty salah di mata beliau." ungkap akun @ari******.
"Ya iya sih pak Ndan..harusnya Jng lempar Botol yah..hrs nya skalian Sama Isi nya Ya Pak ndan.." sahut netter lain.
"Sayangnya pendapat dia (Bung Towel) banyak gak bener nya ndan" jawab netizen akun @yogasb.
BACA JUGA:BMKG Ungkap 4 Wilayah Jawa Tengah yang Berpotensi Alami Kekeringan Pada 13-20 Juni 2024, Mana Saja?
KRISHNA MURTI JUGA MINTA JANGAN BULLY ANANG HERMANSYAH DAN ASHANTY
Irjen Pol Krishna Murti berbicara kepada netizen untuk tidak melakukan bullying terhadap Anang dan Ashanty terkait penampilan mereka yang dianggap mengganggu suasana meriah kemenangan Timnas Indonesia.
Seorang netizen mencatat bahwa artis seperti Anang dan Ashanty tidak mungkin tampil tanpa arahan dari panitia penyelenggara.
"Maaf, tetapi saya rasa artis seperti mereka tidak akan tampil sembarangan, pasti ada arahan dari pihak penyelenggara. Jadi, mari kita jangan asal membully orang, saya bukan fans Anang tapi tolonglah jangan langsung menjelek-jelekkan seseorang. Terima kasih," tulis netizen dalam komentar yang dikutip oleh Irjen Krishna pada Kamis, 13 Juni 2024.
Irjen Pol Krishna Murti kemudian mengungkapkan setuju dengan pendapat netizen untuk tidak melakukan bullying terhadap orang tua dari Aurel Hermansyah.
"Benar, mari kita tidak lakukan bullying," balas Krishna. Namun, Krishna juga menambahkan bahwa bagi pecinta sepak bola sejati, mereka tentu sudah memahami bahwa pertandingan di dalam stadion mencakup momen-momen antara pemain dan suporter. "Tetapi sebagai penggemar sepak bola yang sejati, kita juga harus mengerti bahwa dalam setiap pertandingan di stadion, selalu ada suporter yang mendukung. Semua momen dalam sebuah pertandingan adalah milik suporter," ujarnya.
Dalam situasi ini, Irjen Pol Krishna Murti mencoba untuk mengedukasi netizen agar lebih bijak dalam memberikan komentar dan tidak langsung memvonis atau mem-bully seseorang hanya berdasarkan pandangan sekilas.