Kelima, terkait performa industri manufaktur yang menurun.
Jika diamati, impor bahan baku masih terus membengkak karena nilai tukar rupiah terdepresiasi.
BACA JUGA:Harga BBM Juli Ditahan Atau Naik? Ini Sinyal Pemerintah..
BACA JUGA:Gerindra Tegaskan Belum Ada Rencana Pertemuan Prabowo dengan Anies Baswedan
Jadi, industri manufaktur dan lainnya yang menggantungkan diri pada bahan baku impor sangat terdampak.
Warisan masalah terakhir, yakni fungsi intermediasi keuangan, dimana penerima kredit masih terbatas.
Artinya margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan di Indonesia masih relatif tinggi.
Terlebih dengan adanya kebijakan tingkat suku bunga tinggi, dan nilai tukar rupiah yang volatil.
Hal ini tentu akan menjadi beban pemerintahan presiden terpilih.
NIM sendiri merupakan ukuran perbedaan antara pendapatan bunga yang dihasilkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya dan jumlah bunga yang dibayarkan kepada pemberi pinjaman mereka, relatif terhadap jumlah aset mereka.