JAKARTA, DISWAY.ID -- Jusuf Hamka menegaskan bahawa komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat DKI Jakarta jika terpilih nanti.
Pernyataan tersebut disampaikannya setelah ditunjuk oleh Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai pendamping potensial Kaesang Pangarep dalam kontestasi mendatang.
Jusuf Hamka berencana mengimplementasikan program-program program, termasuk sekolah gratis.
BACA JUGA:KPK Memanggil Figur Berintegritas untuk Maju Seleksi Capim dan Dewas
"Sekolah gratis, InsyaAllah makan pun saya sudah melakukan," ungkap Jusuf Hamka saat kepada wartawan, Sabtu 13 Juli 2024.
Hamka juga menggarisbawahi keberhasilannya dalam program nasi kuning Babah Alun sejak 2018 sebagai bukti nyata komitmennya pada kesejahteraan masyarakat.
"Nasi kuning Babah Alun ini sudah dari 2018, saya ditanya konsepnya apa? seluruh kelurahan saya bikin nasi kuning Babah Alun. Bukan saya kasih gratis tetapi bayar Rp 3000, dari pada saudara-saudara kita makan Rp 10.000 setiap hari," jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menawarkan Jusuf Hamka sebagai Calon Wakil Gubernur jika Kaesang maju di Pilkada Jakarta 2024.
"Untuk mendukung Mas Ketum, Mas Kaesang, seandainya beliau memilih Jakarta, Saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah malang melintang di infrastruktur, yaitu Babah Alun (Jusuf Hamka)," ucap Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar pada Kamis, 11 Juli 2024.
BACA JUGA:Seru! Pertamax Turbo Drag Fest 2024 Diikuti Sebanyak 195 Peserta
BACA JUGA:Orang Tua Cemas Aep Bakal Calon Tersangka di Kasus Vina Cirebon, Ternyata Bolak-balik Polda Jabar
Menurut Airlangga, tantangan utama Jakarta adalah soal infrastruktur. Sehingga Dia percaya, bahwa duet Kaesang dan Jusuf Hamka dapat mengatasi polemik tersebut.
"Khusus untuk Jakarta, Partai Golkar tentu melihat tantangan Jakarta itu besar sekali. Termasuk tentunya kita ingin Jakarta ini salah satu kota dengan penduduk 10 juta, Itu harus kita bisa mengalahkan Thailand, Bangkok," tuturnya.
Maka dari itu, untuk mengatasi kemacetan, dirinya percaya kepada Sang Pembangun Jalan Tol itu. Sehingga persoalan infrastruktur dapat teratasi.