JAKARTA, DISWAY.ID - Penyebab dialihkannya 46 kloter yan terdiri dari 18 ribu jamaah yang harusnya terbang dari Jeddah, namun dialihkan ke Madinah diungkap Kementerian Agama.
Menurut Saiful Mujab selaku Direktur Layanan Haji dalam Negeri Kemenag mengatakan pengalihan tersebut terkait dengan slot penerbangan.
Saiful menjelaskan jika permasalahan slot tersebut bukanlah wewenang dari Kemenag, tapi ranah maskapai penerbangan.
BACA JUGA:Bikin Nggak Sabar! Stranger Things Rilis Video Klip di Balik Layar Season 5
BACA JUGA:Kode Redeem FF Hari Ini 16 Juli 2024, Serbu Skin hingga Diamond Terbaru
"Tahun 2024 ini kita menggunakan dua penerbangan, yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Airlines," kata Saiful saat jumpa pers di Jakarta Pusat Senin 15 Juli 2024.
"Terkait dengan slot penerbangan, kita juga sudah ajukan dari awal agar penerbangan ini betul-betul terkordinasi dengan baik dalam pengaturan slot, karena yang menentukan slot penerbangan itu kan dari otoritas penerbangan yaitu arab saudi," terangnya.
Dikatakan Saiful ada aturan di Arab Saudi, bahwa negara yang mengirim jamaah di atas 30.000 jamaah maka penerbangan diatur selama 1 bulan.
BACA JUGA:Kode Redeem FF Hari Ini 16 Juli 2024, Serbu Skin hingga Diamond Terbaru
BACA JUGA:525 Pendaftar Capim dan Calon Dewas KPK, Pansel Minta Masukan Masyarakat
Sebelum dari bulan desember 2023 kata Saiful, pihaknya sudah minta pada maskapai agar segara ajukan slot.
"Alhamdulillah januari awal itu Saudi Airlines sudah mengajukan, nah pihak Garuda ini agak telat, karena terkait masalah pesawat yang disewa itu ada beberapa yang belum positif," tuturnya.
Lebih lanjut, Saiful menegaskan bahwasanya terkait slot penerbangan, bukanlah ranah Kementerian Agama, Namun hal tersebut menjadi kewajiban maskapai sesuai dengan kontrak di dalam penerbangan haji.
BACA JUGA:Tantri Kotak Jatuh Saat Manggung, Ternyata Arda Naff Sempat Punya Firasat
BACA JUGA:Ikut Jualan Properti Hasil Kerja Sama dengan Perumnas, Ini Strategi Blibli Gaet Daya Beli Konsumen