JAKARTA, DISWAY.ID - Belakangan ini ramai di media sosial soal cuaca dingin yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Cuaca yang dingin di Indonesia atau bediding terpantau terjadi di beberapa wilayah Indonesia, seperti di Pulau Jawa.
Banyak masyarakat yang merasa heran lantaran cuaca dingin terjadi di tengah musim kemarau yang masih berlangsung.
BACA JUGA:Gorontalo Diterjang Banjir dan Longsor Ekstrem Sampai Menelan Korban Jiwa, BMKG Ungkap Penyebabnya
Menanggapi soal cuaca dingin yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun angkat bicara.
Deputi Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menyebut cuaca dingin merupakan fenomena yang rutin terjadi setiap tahun, terlebih pada musim kemarau.
Hal serupa juga disampaikan oleh Peneliti Cuaca dan Iklim Esktrem BMKG Siswanto.
Dalam pernyataannya, ia juga menepis isu suhu dingin di sejumlah daerah Indonesia disebabkan Aphelion atau jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh.
"Udara dingin (bediding) adalah hal normal pada puncak musim kemarau, terutama di Indonesia bagian selatan dari Jawa hingga NTT," kata Siswanto.
BACA JUGA:Waspada! BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Indonesia Terjadi Hingga 11 Juli 2024
"Biasanya dirasakan saat langit cerah atau beberapa lama tidak ada hujan," lanjutnya.
BMKG mengungkap penyebab cuaca dingin di sejumlah wilayah Indonesia karena adanya Angin Monsun Australia.
Angin Monsun Australia merupakan pergerakan angin yang berasal dari dataran Australia menuju dataran Asia melewati wilayah Indonesia.
Dijelaskan pada periode Juli-Agustus yang merupakan puncak musim kemarau, sirkulasi angin yang dominan adalah Monsun Australia.
Menurut Siswanto di Australia saat ini sedang puncak musim dingin.