Hasil Riset Kiwoom Sekuritas Menjadi Potensi AMAR Bank Biayai UMKM

Jumat 19-07-2024,08:49 WIB
Reporter : Bianca Chairunisa
Editor : Subroto Dwi Nugroho

JAKARTA, DISWAY.ID -- Target pemerintah dalam peningkatan pangsa kredit perbankan untuk UMKM menjadi 30 persen pada 2024, kini telah menjadi peluang besar bagi kinerja perbankan digital yang fokus dengan UMKM dan retail seperti PT Bank Amar Indonesia Tbk. 

Hal ini terangkum Dalam laporan terbaru dari PT Kiwoom Sekuritas Indonesia (Kiwoom Sekuritas), yang menunjukkan analisis atas strategi Amar Bank dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Penelitian ini juga memberikan rekomendasi "BUY" dengan potensi kenaikan sebesar 42,8 persen dibandingkan harga saham AMAR pada penutupan pasar di 1 Juli 2024 sebesar Rp 210.

BACA JUGA:Rayakan Ulang Tahun ke 68 Tahun, Bank Danamon Fokus Tingkatkan Pertumbuhan KPR dan Kartu Kredit

BACA JUGA:Rayakan Ulang Tahun ke 68, Bank Danamon Luncurkan Kartu Debit DLPRO yang Bikin Mudah Transaksi di Luar Negeri

Menurut SVP Finance Amar Bank David Wirawan, riset yang terbit awal Juli 2024 menunjukkan bahwa penyaluran total kredit Amar Bank telah mencapai Rp 2,75 triliun pada Q1 2024.

Meningkat 14,7 persen secara tahunan (year-on-year), dengan penyaluran kredit ke sektor UMKM mencapai 52 persen, lebih tinggi dibandingkan target penyaluran kredit pemerintah.

"Rencana kami dalam mengembangkan solusi digital UMKM, mendorong kami terus meningkatkan kemampuan untuk personalisasi layanan yang lebih baik kepada nasabah dengan pengelolaan transaksi keuangan dengan aman,"ujar David dalam keterangan resminya di Jakarta pada Kamis 18 Juli.

David mengatakan, pertumbuhan yang dicapai adalah bukti dari dedikasi kami dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah.

Mengenai pembiayaan UMKM, riset Kiwoom Sekuritas menunjukkan pinjaman bank kepada UMKM di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga, hanya mencapai 21 persen.

BACA JUGA:Danamon Rayakan HUT dengan Tebar Cashback untuk Nasabah

BACA JUGA:Cetak Prestasi di Kancah Global, BRI Jadi Bank Nomor 1 di Indonesia Versi The Banker Top 1000 Banks 2024

Hal ini menghambat pertumbuhan UMKM di Indonesia yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi.

Menurut David, masih banyak UMKM di Indonesia yang tidak memiliki sistem pembukuan yang baik dan jaminan yang memadai, sehingga sulit bagi bank untuk menilai kelayakan kredit mereka.

"Penting untuk menambahkan integrasi layanan perbankan ke dalam ekosistem UMKM, sehingga dapat menyederhanakan aktivitas bisnis mereka dengan ditunjang pengalaman pengguna yang lebih baik," ujar David.

Kategori :