FSGI Catat Kasus Kekerasan Anak di Sekolah Sepanjang 2024, Jawa Tengah Paling Banyak

Rabu 24-07-2024,12:06 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : Khomsurijal W

JAKARTA, DISWAY.ID-- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengungkapkan bahwa pihaknya masih menemukan serangkaian kasus kekerasan anak di sekolah sepanjang 2024.

Sejak Januari hingga Juli 2024, FSGI mencatat sebanyak 5 kasus kekerasan berat yang telah ditangani kepolisian dan diberitakan di media massa.

"Dari 15 kasus tersebut, mayoritas terjadi di jenjang pendidikan SMP/MTs (40%), disusul SD/MI (33,33%), SMA (13,33%) dan SMK (13,33%)," ungkap FSGI dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu, 24 Juli 2024.

BACA JUGA:Peringati Hari Anak Nasional (HAN) 2024, IDAI Soroti Isu Imunisasi dan Kekerasan Siber

Dari angka tersebut, 80% di antaranya terjadi di satuan pendidikan naungan Kemendikbudristek.

Sedangkan 200% sisanya terjadi di satuan pendidikan naungan Kementerian Agama.

"Meskipun Kementerian Agama hanya 20%, namun kasusnya kekerasan fisik yang terjadi, menimbulkan kematian 2 peserta didik," tandasnya.

Pihaknya mengungkapkan, beberapa jenis kekerasan yang terjadi mulai dari kekerasan fisik hingga seksual.

"Kekerasan seksual (20%) dengan pelaku seluruhnya guru, Kebijakan yang mengandung kekerasan (0,06%)," ungkanya.

Kemudian, kekerasan fisik menjadi jenis yang paling banyak, yakni 73,33% dengan pelaku mayoritas peserta didik, baik teman sebaya maupun kakak kelas.

Kekerasan fisik ini mengakibatkan 5 korban meninggal dunia.

BACA JUGA:KPU Bakal Buat Satgas Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan

"Korban meninggal umumnya melibatkan sejumlah anak atau penganiayaan secara bersama-sama (pengeroyokan). Ada satu korban, peserta didik SMA yang meninggal karena dipukul oleh kepala sekolah saat dalam barisan di lapangan," imbuhnya.

Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pelaku kekerasan terhadap anak 13,33% adalah kepala sekolah, 20% merupakan guru, kemudian 53,33% teman sebaya dan 13,33% kakak kelas.

"Berarti 64% kasus kekerasan adalah anak dengan anak atau sesama peserta didik. 

Kategori :