Adapun jenis BBM baru yang akan diluncurkan yakni untuk campuran Solar.
Arifin menegaskan pemerintah enggan proyeksi BBM rendah sulfur ini dilakukan tergesa-gesa.
"Pokoknya nanti yang sulfur tinggi, di mana? Iya di situ (Solar). Nanti kita lihat ya, (sedang) dikaji," bebernya saat ditemui awak media di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Juli 2024.
Adapun agenda peluncurannya sendiri Arifin enggan merinci. Namun isu yang beredar BBM jenis baru akan diperkenalkan, kalau tidak 17 Agustus 2024, ya 1 September 2024.
BACA JUGA:Di Forum Internasional IICCS 2024, Pertamina Paparkan Strategi Menjadi Pemimpin Regional Bisnis CCS
Arifi menjelaskan gas buang yang dihasil dari mesin diesel dan solar menyebabkan tingginya sulfur.
Hal ini mengakibatkan polutan di udara, khususnya di Jakarta sangat tinggi. Tak heran polusi udara di Jakarta tak pernah sehat.
Arifin menegaskan BBM jenis baru ya harus rendah sulfurnya. Hanya saja ia meminta publik untuk menunggu karena pihaknya masih terus mengkaji.
"Itu ya memang harus produk rendah sulfur. Ya pokoknya dikaji bagaimana kita bisa menerapkan BBM rendah sulfur," jelasnya.
Dalam hal ini Pertamina dipercaya sedang melakukan pengembangan dan riset apakah BBM baru dengan rendah sulfur, sudah layak dimanfaatkan.