JAKARTA, DISWAY.ID - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil membawa medali pulang ke Indonesia.
Pebulu tangkis asal Wonogiri menceritakan pengalaman yang didapat saat bertanding di Olimpiade Paris dan membawa medali ke tanah air.
BACA JUGA:Raih Medali Perunggu Olimpiade Paris 2024, Gregoria Ternyata Sempat Merasa Terbebani
BACA JUGA:Gregoria Menjadi Satu-satunya Atlet Indonesia yang Meraih Medali Olimpiade Paris 2024 Sejauh Ini
Gregoria merebut medali perunggu bulu tangkis tunggal putri Olimpiade usai Carolina Marin terpaksa mundur dari semifinal karena cedera lutut.
Prestasi yang menjadikan Gregoria sebagai pebulutangkis putri Indonesia pertama yang meraih medali Olimpiade sejak Maria Kristin meraih medali di Beijing 2008.
Ketidakmampuan bulu tangkis Indonesia meraih medali emas, yang pertama sejak London 2012, bisa diimbangi dengan prestasi tersebut. Penting untuk dicatat bahwa situasi saat itu bahkan lebih buruk lagi, karena tidak ada medali yang dibawa pulang.
Meski dipuji sebagai pahlawan bulu tangkis Indonesia, rasa haus Gregoria akan kesuksesan masih belum terpuaskan. Pengalamannya di Olimpiade kedua memberinya pelajaran berharga yang terus membentuk kariernya.
"Pelajaran pasti banyak, melihat seluruh pemain tampil di Olimpiade, hebat-hebat di negara masing-masing," ujar Jorji dalam konferensi pers di Paris, Senin 5 Agustus 2024.
Wanita berusia 24 tahun itu kagum dengan upaya Carolina. Meskipun pemain asal Spanyol tersebut tengah mengalami cidera, dia tetap tampil dengan maksimal.
"Tapi kita bisa lihat daya juang dia, tetap mau bermain dengan mengenakan decker, tapi memang tidak bisa lanjut," ungkapnya
"Jadi banyak pelajaran yang bisa saya petik. Gimana kerjasama Indonesia di Olimpiade, mulai dari atlet, pelatih, dan pengurus. Kita bekerjasama untuk satu mimpi yaitu medali. Jadi saya terapkan ke depannya, bukan cuma di badminton tapi juga di luar itu," sambungnya.