JAKARTA, DISWAY.ID -- Hingga saat ini, bisnis ritel modern masih menjadi salah satu bisnis yang tak tergantikan kehadirannya di Indonesia.
Walaupun sempat menurun saat pandemi Covid-19 beberapa tahun yang lalu, masyarakat masih sering memilih untuk berbelanja di ritel modern, jika dibandingkan dengan berbelanja secara online.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey.
BACA JUGA:Investor Daily Round Table Kembali Digelar, 'Strategi Transisi Anggaran untuk Ekonomi Berkelanjutan'
BACA JUGA:Pemprov DKI Sukses Gelar JITEX 2024, Produk UMKM Lokal Tembus Pasar Internasional
Menurut Roy, dikotomi antara toko luring dan toko daring seharusnya sudah tidak lagi ada di era digital saat ini.
Hal ini karena sudah banyaknya transformasi yang dilakukan dari toko luring menjadi toko daring dan sebaliknya.
Menurut Roy, transformasi mampu memberikan kemudahan kepada konsumen dalam berbelanja. Hal ini akan mendorong ritel untuk mengikuti tren berbelanja yang ada saat ini.
"Toko ritel harus mengikuti tren berbelanja saat ini atau toko ritel akan menjadi punah. Aprindo sebagai asosiasi dan korporasi ritel tentunya memiliki keberpihakan kepada pelaku usaha ritel, khususnya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang dan naik kelas di era digital," ujar Roy dalam acara diskusi Gambir Trade Talk ke 15 Tahun 2024 bertajuk "Transformasi Ritel Modern di Era Digitalisasi: Peluang & Tantangan" yang digelar pada Rabu 14 Agustus.
Hal serupa juga dikatakan oleh Ekonom Senior INDEF, Tauhid Ahmad.
BACA JUGA:15 Promo Makanan dan Minuman Spesial HUT RI, Banjir Diskon Serba Rp17 Ribu!
BACA JUGA:Katalog Promo Alfamart Hari Ini 14 Agustus 2024, Serbu Diskon Susu Energen hanya Rp17 Ribuan
Menurut Tauhid, transformasi digital memiliki manfaat bagi bisnis ritel yang meliputi peningkatan loyalitas pelanggan, memberikan informasi pasar yang bermanfaat, dan menerapkan kampanye pemasaran yang efisien
Selain itu, transformasi digital juga dapat meningkatkan layanan kepada pelanggan dan manajemen inventaris yang lebih mudah.
"Digitalisasi merupakan suatu keniscayaan dan menuntut adanya inovasi, serta perubahan sistem bisnis model ritel. Meski demikian, diperlukan kebijakan yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan penguatan kapasitas pelaku usaha ritel, khususnya bagi UMKM dalam mengakselerasi dunia teknologi yang cepat," ujar Tauhid.