Soft Launching Biodiesel B50, Kementan Kurangi Impor Bahan Bahan dan Alihkan Ekspor CPO

Senin 19-08-2024,21:11 WIB
Reporter : Annisa Amalia Zahro
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Pertanian (Kementan) soft launching biodiesel B50 untuk mewujudkan kemandirian energi nasional.

Pada soft launching ini, biodiesel B50 mulai dilakukan uji coba di Kalimantan Selatan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan penerapan secara menyeluruh biodiesel jenis ini pada 2025 atau awal 2026.

BACA JUGA:Pemasaran Produk Minyak Sawit Biodiesel Mulai Jajaki Pasar Mesir

BACA JUGA:Resmi! Harga BBM Pertamina Naik per 1 Februari 2023, SPBU Mulai Jual Biodiesel B35, Cek Daftar Lengkapnya

Dengan adanya biodiesel B50 ini, diharapkan Indonesia dapat mengurangi impor untuk bahan bakar, khususnya solar, sebesar 5,73 ton.

"Sehingga ekspor CPO kita akan dialihkan jadi B50," ujar Andi di Pabrik Biodiesel PT. Jhonlin Agro Raya, Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu, 18 Agustus 2024.

Diketahui, diungkapkan oleh Andi, Indonesia menguasai 58% CPO di dunia.

Sehingga, B50 akan memberikan dampak ekonomi, politik, dan seluruhnya. Sebagai contoh, negara di benua Eropa membutuhkan 2,5 juta KL per tahun.

“Jadi sudah jelas target kita adalah bersiap untuk implementasi penggunaan biodiesel B50. Melalui kegiatan soft launching ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri sebagai pelopor implementasi B50 di tanah air,” tegasnya.

BACA JUGA:Merosotnya Harga CPO Berdampak pada Kesejahteraan Petani, Ini Solusinya

BACA JUGA:Kejagung Tegaskan Penanganan Perkara Dugaan Korupsi Minyak Sawit Mentah CPO Murni Penegakkan Hukum

Lebih lanjut, Ketua Working Group B50 Andi Nur Alamsyah mengungkapkan, ketahanan energi merupakan salah satu faktor penting ketahanan nasional.

Pihaknya juga terus berupaya menjamin ketersediaan energi dan memudahkan akses masyarakat terhadap energi.

Termasuk energi biodiesel B50 dengan harga terjangkau, tapi tetap memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan hidup.

Kategori :