Deddy menambahakan bahwa pihaknya memahami bahwa Anies Baswedan juga menjadi satu bagian dari sejarah dalam pemilihan gubernur DKI tahun 2017 yang akhirnya menimbulkan polarisasi.
"Kita ingin menjadi melakukan upaya untuk menyelesaikan persoalan polarisasi masyarakat Jakarta itu yang juga beramplikasi di tempat-tempat lain," imbuhnya.
Menurutnya, Pramono Anung menjadi kandidat kuat sebagai alternatif menyelesaikan polarisasi antara pendukung Anies dan Basuki Tjahaja.
"Sehingga kemudian muncullah alternatif itu kembali Pak Pramono Anung sebagai jalan tengah dari dua kutub ini," tukasnya.