Menurutnya, GNPPMZ mengusung misi besar. Caranya, menekankan tiga aspek penting: Pancasila sebagai titik tumpu, titik temu, dan titik tuju dalam berkebangsaan. Melalui pendekatan sosial dan kultural, gerakan ini mengoptimalkan potensi milenial dan Gen Z sebagai subjek Pembangunan Nasional yang berbasis nilai Pancasila menuju Indonesia Emas.
Saat sesi talkshow, Pangkoarmada I Laksda TNI Yoos Suryono memaparkan kesejarahan Tanah Air yang kaya dan kompleks. Mulai dari masa Majapahit dan Sriwijaya, kolonial Belanda, pendudukan Jepang dan perjuangan menuju kemerdekaan.
"Kemerdekaan Indonesia tidak hanya mengakhiri penjajahan, tapi juga tonggak bagi pembentukan negara dan identitas nasional. Para milenial dan Gen Z menghadapi tantangan baru dalam memahami dan mengatasi perpecahan internal. Baik dalam politik, sosial, maupun lingkungan digital," beber Pangkoarmada I.
Soal kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah, Ketua Komisi Kejaksaan Pujiyono Suwadi menilai potensi itu seharusnya dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat.
Terutama bagi Gen Z yang belakangan makin kesulitan mendapatkan lapangan pekerjaan. Untuk itu, perlu penguatan BPIP agar bisa mengayomi Gen Z sesuai nilai-nilai Pancasila.
"Kinerja BPIP di bawah komando Prof Yudian sudah cukup bagus. Kalau bisa, dasar hukum BPIP jangan Perpres. Mungkin levelnya bisa dinaikkan sebagai benteng terakhir penjaga Pancasila. Kayak apa, kita bahas kemudian," ulas Pujiyono.