JAKARTA, DISWAY.ID -- Direktur (Dirut) Rumah Sakit (RS) Medistra Agung Budisatria mengungkapkan kronologi isu larangan pakai hijab bagi dokter baru yang menjadi kegaduhan di media sosial.
Agung Budisatria mengungkapkan bahwa polemik ini bermula ketika pihaknya membuka lowongan untuk dokter umum.
"Kemudian ada kesalahpahaman dalam proses interview itu," ungkapnya pada konferensi pers di Jakarta, 4 September 2024.
BACA JUGA:Atasi Pengangguran, Kemenperin Dorong Program Pendidikan Vokasi
BACA JUGA:KPK Tingkatkan Kerja Sama dalam Pendidikan Antikorupsi
Sementara itu, Dokter spesialis onkologi yang bekerja di RS Medistra, dr Diani Kartini, Sp(K) Onk mendapatkan informasi dari saudara dan asistennya bahwa keduanya ditanyai untuk bersedia melepas hijab apabila diterima.
Menanggapi pertanyaan rasisme tersebut, dr Diani menuliskan surat kepada jajaran direksi terkait kebenaran aturan lepas hijab bagi dokter.
"Ada pertanyaan terakhir di sesi wawancara. Menanyakan terkait performance dan RS Medistra merupakan RS Internasional, sehingga timbul pertanyaan Apakah bersedia membuka Hijab jika diterima," tulis Diani pada surat tertanggal 29 Agustus 2024.
Surat tersebut pun beredar luas di media sosial dan menarik perhatian masyarakat.
Kendati demikian, pihak rumah sakit mengaku belum menerima pertanyaan klarifikasi tersebut secara internal.
BACA JUGA:MTQ Nasional XXX 2024 Siap Digelar di Samarinda, Diikuti 1.998 Peserta dari 35 Provinsi
BACA JUGA:Lima Jam Bertahan di Kantor PSI, Kaesang Keluar Tanpa Memberikan Komentar
Oleh karena itu, "Kami sangat menyayangkan atas penyebaran berita ini tanpa klarifikasi secara langsung kepada kami dari yang bersangkutan," lanjut Agung.
Di samping itu, Diani juga memutuskan untuk berhenti dari RS Medistra sejak 30 Agustus 2024 lalu.
Sehingga, pihaknya hingga saat ini masih kesulitan melakukan klarifikasi dan mediasi terkait permasalahan ini dengan dr Diani.