"Dengan pendampingan intensif ini, diharapkan UMKM mampu menembus pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional," ucap Dosen FISIP UMJ itu di Ruang Rapat Lantai 3, Gedung Muhammadiyah Civilization Center UMJ, Rabu (04/09/2024).
BACA JUGA:Waduh! KPU DKI Nyatakan Ketiga Paslon Gubernur Belum Memenuhi Syarat, Ini Alasannya
BACA JUGA:Pendaftaran CPNS 2024 Diperpanjang hingga 10 September, Cek Lagi Berkas dan Persyaratannya
Teknologi untuk keamanan pangan diarahkan pada penggunaan packing, yang berpengaruh besar pada sertifikasi keamanan pangan.
"Packing tersebut yang tahan lama, bebas bakteri, dan aman bagi kesehatan pembeli karena menggunakan alumunium foil sehingga tidak mudah tercemar," tutur Endang saat diwawancarai di Gedung Muhammadiyah Civilization Center UMJ, Kamis (05/09/2024).
Setelah itu, pendampingan pengolahan sampah makanan jadi kompos digelar untuk mengajak pelaku UMKM agar mulai peduli terhadap packing makanan dan minuman.
Pada pendampingan, terdapat pelatihan menggunakan mesin khusus yang bisa mengubah sampah kuliner dari pangan organik menjadi kompos.
Menurutnya, kompos ini yang dipakai untuk tanaman dan membantu pelaku UMKM dan menghasilkan pemasukan tambahan.
BACA JUGA:Kiprah Faisal Basri Sebagai Ekonom dan Dosen FEB UI, Kampus Sampaikan Ucapan Duka
BACA JUGA:14 Link Resmi Beli e-Meterai dari Peruri untuk Daftar CPNS 2024, Cek di Sini!
"Jadi yang dinamakan daur ulang adalah menghasilkan limbah seminimal mungkin dan bisa menjadi income," terangnya.
Di kesempatan yang sama, Rahma Sofyanti, salah satu peserta yang mengikuti pendampingan mengelola produk berbasis Green Economy mengatakan, banyak hal yang dipelajari terkait wirausaha, baik dari cara mengelola makanan, pengolahan makanan lebih awet, dan penggunaan bahan-bahan yang aman dikonsumsi.
"Selain itu, saya juga dapat mengetahui alat daur ulang untuk mengubah makanan sisa menjadi bahan yang bermanfaat dan tidak mencemari lingkungan sekitar," pungkas Mahasiswa Prodi Kesos FISIP UMJ itu.