JAKARTA, DISWAY.ID - Metode pembayaran sistem beli sekarang bayar nanti atau buy now paylater (BNPL) di Indonesia kini menjadi sistem pembayaran yang sangat diminati oleh kalangan Generasi Z (Gen Z) dan Milenial.
Kedua kelompok ini diketahui merupakan penyumbang terbesar sistem pembayaran paylater ini.
Dilansir dari data PT Pefindo Biro Kredit (IdScore), pengguna sistem pembayaran paylater di Indonesia sudah mencapai sekitar 1,62 juta debitur per-bulannya.
Dalam data tersebut, disebutkan bahwa 48,06 persen di antaranya berusia kurang dari 20 tahun hingga 30 tahun, dan 29,3 persen sisanya berusia sekitar kurang dari 30 tahun hingga 40 tahun.
BACA JUGA:Kredivo Sebut Paylater Jadi Favorit Alternatif Pembayaran, Kenaikannya Mencapai 27,7% di 2023
Menurut keterangan sejumlah Gen-Z dan Milenial, sistem pembayaran paylater dinilai sebagai sistem yang praktis dalam membantu mereka untuk mendapatkan barang yang mereka mau dengan cara mencicil.
Hal ini diungkapkan oleh salah seorang mahasiswa bernama Riska, yang beberapa kali menggunakan sistem pembayaran paylater dari platform e-commerce Shopee.
BACA JUGA:Soroti Kasus Shopee Paylater, Puteri Komarudin Mengadu ke OJK
"Kalau beli barang yang harganya ratusan ribu lebih kan kadang susah nyari uangnya, apalagi kalo barangnya penting kayak buku untuk kelas kan. Kalo pake Shopee Paylater kan bayarnya bisa dicicil, jadi saya ada waktu buat ngumpulin uangnya," jelas Riska saat dihubungi oleh Disway pada Sabtu 7 Agustus 2024.
Kendati begitu, Riska juga menyarankan kepada para Gen-Z atau Milenial di sana untuk tidak terlalu sering menggunakan layanan Paylater.
Menurut Riska, sistem Paylater jika digunakan terlalu sering nantinya malah akan menjadi sumber hutang.
BACA JUGA:Jalin Kemitraan dengan Kredivo, H&M Hadirkan Opsi Pembayaran Paylater
"Ya emang gampang pake itu, tapi kalo apa-apa pake Paylater terus ya apa nggak numpuk cicilan kita? Satu udah kebayar, nanti malah harus bayar yang lain lagi," pungkas Riska.
"Jadi Paylater memang seharusnya dipake untuk barang-barang yang penting aja," lanjutnya.
BACA JUGA:Kemen PPPA Prihatin Kejahatan dengan Pelaku Anak Terus Terjadi