Naik Peringkat ke 75 di Tahun 2023, Menko Airlangga Optimis Indonesia Capai SDGs Tahun 2030

Kamis 12-09-2024,15:51 WIB
Reporter : Bianca Khairunnisa
Editor : M. Ichsan

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dalam kurun waktu 4 tahun terakhir sejak peluncuran Sustainable Development Goals (SDGs) pada tahun 2015 lalu, Indonesia masih terus berupaya untuk mencapai target pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.

Menurut keterangan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Indonesia sudah berhasil menaikkan peringkat pencapaian SDGs ke posisi 75 di tahun 2023 dari posisi sebelumnya pada peringkat 102 di tahun 2019.

BACA JUGA:Jadi Inspirasi, Timor Leste Tertarik Model Pemberdayaan Desa Melalui SDGs Desa

BACA JUGA:Soal Wacana Jadi Menko, AHY Sebut Itu Hak Prerogatif Prabowo dalam Penyusunan Kabinet

"Indonesia telah berhasil menaikkan peringkat pencapaian SDGs, yakni ke posisi 75 di tahun 2023, dari posisi 102 di tahun 2019. Sebanyak 76% indikator SDGs di Indonesia telah tercapai," ucap Menko Airlangga dalam keterangan resminya pada Rabu 11 September 2024.

SDGs sendiri berisi 17 Goals dan terbagi dalam empat pilar yang memuat tujuan dan sasaran global untuk mengakhiri kemiskinan, menghapuskan kesenjangan, dan melindungi lingkungan.

Dalam rangka mengakselerasi pencapaian SDGs, Pemerintah terus berupaya menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat, inklusif, dan ramah lingkungan melalui tiga mesin ekonomi. 

BACA JUGA:Menko Perekonomian Airlangga Ajak Kanada Kolaborasi Manfaatkan Peluang Ekonomi

BACA JUGA:Menko Luhut: Kerja Sama Indonesia-Singapura di Bidang Energi Terjalin Sangat Baik

Yang pertama adalah melalui revitalisasi mesin ekonomi konvensional dengan menggiatkan sektor-sektor yang saat ini telah berjalan baik, yakni melanjutkan pembangunan infrastruktur.

"Kedua, melalui pengembangan mesin ekonomi baru, yaitu dengan mengembangkan peluang di berbagai sektor baru seperti hilirisasi industri, akselerasi digitalisasi, bioteknologi, dan transisi energi," jelas Menko Airlangga.

Dan yang ketiga, adalah dengan memperkuat perlindungan sosial dalam penguatan mesin ekonomi Pancasila untuk melindungi masyarakat rentan melalui PKH dan Kartu Sembako, makanan bergizi gratis, SD Inpres, KUR, hingga program cash for work.

BACA JUGA:Menko Luhut: Kerja Sama Indonesia-Singapura di Bidang Energi Terjalin Sangat Baik

BACA JUGA:Punya 3 Lantai, Rusunawa UMJ Diresmikan Oleh Menko PMK dan Menteri PUPR

Lebih Lanjut, dalam Pilar Pembangunan Sosial, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah program perlindungan sosial, termasuk salah satunya bantuan langsung tunai. 

Kategori :