BACA JUGA:Retno Marsudi Dapat Tugas Khusus dari PBB: Saya Mulai Bertugas 1 November
BACA JUGA:IKN Segera Miliki 60 Embung, Tampung 66.000 Meter Kubik Air Hujan
Tidak hanya mobil listrik, namun kenaikan tarif impor ini juga akan berlaku pada beberapa produk lainnya.
USTR selaku Kantor Perwakilan Dagang Amerika mengonfirmasi bahwa Presiden Biden telah menetapkan tarif yang lebih tinggi untuk impor China, termasuk kendaraan listrik.
Menurut USTR, peningkatan bea tersebut mencakup tarif 100 persen untuk kendaraan listrik buatan China, tarif 50 persen untuk sel surya, dan 25 persen untuk baja, aluminium, baterai kendaraan listrik serta mineral penting lainnya.
Pada Jumat 13 September lalu, USTR mengungkapkan akan mengenakan tarif impor sebesar 50 persen untuk semikonduktor dari China yang digunakan pada panel surya dan wafer silicon dan akan berlaku pada 2025 mendatang.
Sedangkan untuk baterai lithium-ion, mineral, dan komponen untuk baterai kendaraan listrik yang sebelulmnya 0 persen akan naik menjadi 25 persen dan berlaku pda 1 Januari 2026.
BACA JUGA:Sandi Harian Hamster Kombat Hari ini 15 September 2024, Klaim Kartu Combo Sekarang!
BACA JUGA:Viral Oknum Guru Ngaji Diarak Keliling Kampung tanpa Baju di Sragen, Kini Ditahan Dugaan Pencabulan
Tidak hanya itu, untuk material tersebut yang terdapat di barang elektronik Tiongkok lainnya, termasuk laptop dan ponsel juga akan terdampak serta berlaku pada jadwal yang sama.
Adapun tarif baru untuk barang impor selain EV antara lain masker wajah, sarung tangan bedah, dan jarum suntik asal China juga akan diberlakukan.
Lael Brainard selaku penasihat ekonomi utama Gedung Putih revisi bea masuk ini akan diberlakukan dengan ketat untuk melawan subsidi yang dilakukan oleh China.
Selain itu juga untuk mendongrak agar OEM Amerika dapat memisahkan diri dari rantai pasokan China yang disinyalir monopoli dan membawa lebih banyak industri kembali ke Amerika Utara.
Negara lain yang juga akan mengikuti langkah Amerika adalah Canada, di mana negara tersebut juga akan memberlakukan tarif yang sama seperti dilansir dari reuters.