Tahun 2018, selepas nonton balapan F1 di sirkuit Suzuka, saya bersama F1 Mania Surabaya pergi ke Gotemba untuk melihat Gunung Fuji.
Kami bersemangat karena disemangati keyakinan lokal, bahwa orang yang bisa melihat Gunung Fuji ada jaminan akan kembali.
Siapa tahu pikir saya, bisa kembali karena dapat hadiah undian liburan atau dibayari orang.
Turun di stasiun Gotemba, kami pindah kereta wisata. Teng-tong, Zonkkk.
Kami tidak beruntung karena Gunung Fuji diselimuti kabut tebal. Namun, tetap saja memancarkan kecantikannya.
Saya sungguh terkesima dengan pemandangan alamnya. Dalam hati, berjanji untuk kembali.
Tahun 2023, saya berkesempatan berkunjung ke Jepang. Kebetulan diajak Aza (Azrul Ananda) untuk menonton WEC sekalian membuat vlog untuk Mainbalap.
Pemandangan Gunung Fuji dilihat dari salah satu sudut sirkuit Fuji Speedway.-Dewo Pratomo-
BACA JUGA:WEC 6 Hours of Fuji Tambah Seru Ada Rossi
Hoki, selama dua hari Gunung Fuji selalu nongol di pagi hari.
Tidak malu-malu, Gunung Fuji menampakan diri full body. Cantik sekali.
Selama perjalan dengan taksi dari hotel sampai sirkuit, Gunung Fuji terus menampakan diri. Sungguh saya benar-benar hoki.
Tahun ini kekecewaan saya karena tidak bisa menginap di hotel Gotemba -seperti tahun lalu- terobati. Tahun ini saya menghinap di Select Inn Fujisan Gotemba.
Awalnya saya meremehkan. Saya pikir hanya namanya saja yang mengandung kata Fuji San. Bayangan saya nama itu dipakai hanya karena lokasinya dekat Gungung Fuji. Bukan karena bisa melihat pemandangan Gunung Fuji.
Namun, hari Sabtu pagi kami dibuat takjub. Ketika membuka jendela, Macd (Macdonald Arthur, tim video Mainbalap) berteriak saat membuka jendela, hahhhhhhh Gunung Fuji.