JAKARTA, DISWAY.ID-- Panas bumi merupakan salah satu energi terbarukan yang paling dqapat diandalkan di Indonesia, karena potensi sumber daya dan karakteristik beban dasar (baseload) yang besar.
Komitmen Indonesia terhadap transisi energi menjadi fokus utama selama Indonesia International Geothermal Convetion and Exhibition (IIGCE) 2024, dimana ditekankan kolaborasi internasional untuk mempercepat pengembangan panas bumi.
BACA JUGA:Strategi Pertamina International Shipping Jawab Tantangan Transisi Energi Dunia
BACA JUGA:Ini Dia Si Pemutus Sirkuit Listrik, Pahlawan Tersembunyi Dibalik Transisi Energi
Komisaris Perdagangan Selandia Baru untuk Indonesia, Cecilia Shad mengatakan Indonesia dan Selandia Baru telah membangun kemitraan yang kuat dalam sektor energi panas bumi selama lebih dari 40 tahun yang dimulai dengan dukungan selandia baru dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama Indonesia, tepatnya di Kamojang, Jawa Barat.
"Kolaborasu jangka panjang ini terus berkembang dengan Selandia Baru secara aktif mendukung ambisi panas bumi di Indonesia sebagai bagian dari tujuan transisi energi yang lebih luas," ujar Cecilia dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 25 September 2024.
Lebih lanjut, Cecilia mengatakan bahwa pemerintah Selandia Baru berkomitmen mendampingi Indonesia dalam meningkatkan kontribusi energi panas bumi untuk memenuhi komitmen Indonesia dalam perubahan iklim dan target energi terbarukan melalui progam pembangunan Indonesia-Aotearoa New Zealand Geothermal Energy Programme/Kerjasama Panas Bumi Indonesia–Aotearoa New Zealand (PINZ).
BACA JUGA:Kementerian PPN/Bappenas: Persiapkan SDM Indonesia di Saat Gema Transisi Energi Tak Bisa Ujug-ujug
BACA JUGA:Strategi Bappenas Siapkan SDM Unggul Mendukung Transisi Energi Indonesia Emas 2045
"PINZ adalah program lima tahun yang berfokus pada penyediaan pendampingan teknis dan pembangunan kapasitas lintas tiga bidang utama, kerangka regulasi, eksplorasi panas bumi, dan peningkatan keterampilan teknis dan kapasitas tenaga kerja," kata Cecilia.
Lewat gender dan inklusi sosial yang kuat akan menjadi dasar atas penyelenggara program tersebut, menyadari pentingnya perempuan bagi masa depan sektor ini dan kapabilitas institusional yang lebih kuat untuk memenuhi jaminan keamanan lingkungan dan sosial terkait dengan pengembangan.
"Kontribusi Selandia Baru terhadap industri panas bumi Indonesia juga mencakup beasiswa pascasarjana di bawah program beasiswa Manaaki dan berbagai kesempatan pelatihan tiap tahunya," tutur Cecilia.
Selain kolaborasi pemerintah, para ahli panas bumi Selandia Baru berkomitmen dalam membina kemitraan bussiness to bussiness dengan pengembang Indonesia.