JAKARTA, DISWAY.ID -- Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengungkapkan bahwa 71 orang Indonesia meninggal dunia akibat rabies sepanjang Januari-Juli 2024.
Dari seluruh wilayah, Nusa Tenggara Timur (NTT) melaporkan kejadian terbanyak, yakni 16.180 kasus gigitan hewan yang berpotensi rabies dan 27 kematian akibat rabies.
Jumlah ini hampir melampaui kasus tahun 2023, di mana sebanyak 19.320 kasus gigitan hewan yang berpotensi rabies dilaporkan mengakibatkan 35 kematian akibat rabies.
BACA JUGA:Kanker Limfoma Hodgkin Stadium Lanjut Bisa Dicegah dengan Deteksi Dini, Ini Cerita Penyintas
BACA JUGA:11 Daftar Ciri-Ciri Kondisi Orang Terkena Kolesterol, Kenali sebelum Terlambat!
Bahkan, korban rabies paling banyak dialami oleh anak-anak usia kurang dari 15 tahun.
Oleh karena itu, perwakilan WHO untuk Indonesia Dr. N. Paranietharan . mendorong masyarakat di provinsi tersampak rabies harus dibekali pengetahuan dan akses penyelamatan.
“Masyarakat di provinsi terdampak rabies harus dibekali dengan pengetahuan dan akses terhadap intervensi yang dapat menyelamatkan nyawa,” kata Paranietharan dalam keterangannya, 28 September 2024
Pasalnya, hampir 4 dari 5 orang Indonesia yang meninggal akibat rabies tidak segera mencari perawatan usai digigit hewan penular.
Terlebih, hampir 100% kasus berujung fatal begitu gejala klinis rabies muncul.
BACA JUGA:Studi JAPFA dan PKGK UI Ungkap 3 Model Rekomendasi Program Makan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Dibandingkan dengan Vaksin, Nyamuk Wolbachia Diklaim Lebih Unggul dalam Penanggulangan DBD
“Sejak awal tahun 2023, hampir 4 dari 5 orang Indonesia yang meninggal karena rabies tidak mencari perawatan medis setelah digigit, karena mereka tidak menyadari betapa pentingnya hal itu. Hal ini harus segera ditangani dengan langkah yang tegas dan komprehensif.
Sedangkan kematian akibat rabies dapat dicegah dengan vaksin serta apabila mendapatkan penanganan segera setelah digigit.
Badan PBB tersebut juga mendesak upaya perlindungan diri dan peningkatan tindakan One Health, termasuk vaksinasi massal anjing dan manajemen kasus gigitan terpadu.