JAKARTA, DISWAY.ID-- Sebanyak 75,6 persen responden menyatakan puas yang didasarkan pada puluhan pertanyaan terkait dengan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Demikian berdasarkan hasil survei terbaru yang diungkapkan General Manager Litbang Kompas, Ignatius Kristanto.
Hasil survei sendiri dilakukan Litbang Kompas pada Juni 2024. Di mana, kepuasan publik terhadap kepemimpinan Jokowi selama satu dekade mencapai 75,6 persen.
BACA JUGA:Pemerintahan Jokowi Selama Satu Dekade, Dinilai Berhasil Wujudkan Indonesia Sentris
“Jika dikelompokkan dalam empat kategori, politik-keamanan, ekonomi, kesejahteraan sosial, dan penegakan hukum, tiga sektor pertama menunjukkan tren positif,” ujar Ignatius pada Dialog di Forum Merdeka Barat 9 pada Jumat, 4 Oktober 2024.
Ia menyebut, bahwa dalam sektor politik-keamanan, kesejahteraan sosial dan ekonomi menjadi faktor kunci kepuasan publik terhadap Jokowi tetap tinggi.
Dalam politik dan keamanan tingkat kepuasan mencapai 85 persen, sedangkan kesejahteraan sosial diangka 82 persen.
Lebih lanjut, Ignatius mengungkapkan bahwa masyarakat kelas bawah yang merupakan mayoritas penduduk Indonesia cenderung memiliki pandangan positif terhadap kinerja Jokowi.
Hal ini pun kontras dengan respons dari masyarakat kelas menengah atas yang lebih aktif menyuarakan pendapat di media sosial.
BACA JUGA:Jokowi Puji Prabowo di HUT TNI ke-79: Terima Kasih Telah Tingkatkan Kekuatan Pertahanan Indonesia
“Ada disparitas antara kenyataan di lapangan dengan apa yang berkembang di media sosial. Kelas bawah memiliki keterbatasan akses internet dan media sosial, sehingga mereka lebih banyak menilai dari pengalaman langsung yang mereka rasakan,” katanya.
Perbedaan ini mencerminkan adanya jarak antara opini publik yang terbentuk di dunia maya dengan realitas yang masyarakat sehari-hari.
Menurut Ignatius, sentimen negatif terhadap Jokowi lebih banyak muncul dari kalangan menengah atas yang aktif di platform seperti X (dulu Twitter).
“Namun, basis pengguna X ini relatif kecil dibandingkan platform lain seperti Facebook, yang lebih banyak digunakan oleh masyarakat menengah ke bawah. Di Facebook, nada positif terhadap Jokowi justru lebih tinggi,” jelasnya.
Struktur demografi pengguna media sosial di Indonesia juga mempengaruhi sentimen yang berkembang.