JAKARTA, DISWAY.ID-- Calon Gubernur Jakarta nomor urut 03, Pramono Anung menyambangi warga Meruya Selatan, di Jalan Manunggal RT05/01, Jakarta Barat pada Senin, 7 Oktober 2024.
Dalam kesempatan itu, Pramono menemukan persoalan yang berkaitan dengan ijazah yang di tahan oleh suatu instansi selama 3 tahun lebih.
BACA JUGA:Pramono Tak Mau Jadikan Pilgub Jakarta Batu Loncatan Pilpres 2029: Tidak Terlintas di Pikiran
BACA JUGA:Debat Pilkada Jakarta Pramono Anung Vs Ridwan Kamil: Solusi Kreatif untuk Generasi Z
Bahkan, polemik ijazah itu berasal dari curhatan warga yang tidak mampu. Jadi, karena ijazah tersebut tertahan maka seseorang jadi sulit untuk melamar pekerjaan.
"Maka yang seperti ini juga tidak boleh terjadi, masa ijazah SLTA digunakan untuk mencari kerja ditahan sampai 3 tahun sehingga cucunya enggak bisa bekerja," ujarnya kepada awak media di lokasi, Senin.
Maka, kata Pram, pemerintah dapat memutihkan terhadap hal tersebut. Jika perlu, pemerintah yang akan membayarakan biayanya.
BACA JUGA: Visi Misi Pramono-Rano di Debat Pilkada Jakarta Realistis dan Punya Sasaran yang Jelas
BACA JUGA:Pramono Janji Akan Bangun Balai Rakyat untuk Tingkatkan SDM Jakarta
"Supaya cucunya bisa misalnya lah, kerja di PPSU atau apapun. Jadi, yang seperti-seperti ini selalu saya dapatkan dari lapangan dan itu memperkaya saya pribadi ya," tuturnya.
Tak berhenti di situ, Pramono menyatakan, jika dirinya terpilih, akan membuat nomor aduan yang ditujukan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur di Balai Kota, Jakpus untuk menerima aduan masyarakat.
Masyarakat mengingkan aduan offline di Balai Kota Jakarta di buka kembali, seperti halnya di era Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
BACA JUGA:Pramono Janji Naikan Gaji Guru Honorer, Agar Tak Utang Pinjol untuk Bertahan Hidup
BACA JUGA:Tiba di Lokasi Debat, Paslon Pramono-Rano Kompak Kenakan Jaket Putih: Jakarta Menyala!
"Tetapi aduan lewat online digital terutama seperti ini harus ada coba nggak-nggak mungkin, kemudian gubernur atau wakil gubernur berkeliling dari 1 kampung ke kampung," imbuhnya.