1. KA Argo Parahyangan relasi Gambir – Bandung (pp)
2. KA Papandayan relasi Gambir – Garut (pp)
3. KA Pangandaran relasi Gambir – Banjar (pp)
4. KA Argo Wilis relasi Bandung - Surabaya Gubeng (pp)
5. KA Turangga relasi Bandung – Surabaya Gubeng (pp)
Kereta Panoramic tutur Anne akan memberikan sensasi luar biasa bagi pelanggan dalam menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan.
"Kereta Panoramic merupakan kereta inovasi KAI yang memiliki jendela berdimensi sangat besar di kedua sisinya dan ada tirai jendela yang dapat dikendalikan secara remot, toilet yang luas dan terdapat sensor otomatis, televisi serta rak bagasi khusus di ujung kereta,” jelas Anne.
BACA JUGA:KAI Group Catat 338 Juta Penumpang Per September 2024, KA Wisata Melonjak Drastis
BACA JUGA:KAI Catat Hampir 6 Juta Orang Naik LRT Jabodebek Pada Triwulan III 2024
Anne mengatakan, pada bagian atap Kereta Panoramic diberi kaca membentuk pola persegi (emerald panoramic roof) memanjang transparan dari depan hingga belakang.
Kacanya dari tipe khusus, karena selain tak mudah pecah oleh timpukan benda keras dari luar kereta, juga mampu menyerap panas sinar matahari sehingga kabin kereta tidak panas.
“Tak perlu khawatir silau oleh terpaan sinar matahari meski kereta sudah sejuk, karena ada tirai canggih yang akan menutup otomatis jika kita menekan tombol di salah satu sisi kursi penumpang. KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman perjalanan bagi pelanggan dan berharap Kereta Panoramic dapat menjadi pilihan utama dalam menikmati keindahan alam Indonesia,” tutup Anne.